TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman mengatakan ingin mengembalikan visi misi partainya sebagai partai dakwah. Hal itu berulang kali ditegaskan Iman dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Selasa, 11 Agustus 2015.
"PKS sejak awal mempunyai fungsi dasar sebagai partai dakwah. Tentu saja kami akan terus melakukan upaya-upaya untuk mengaktualisasikan prinsip-prinsip dakwah ini untuk menyelesaikan tantangan Indonesia ke depan," kata Iman yang baru dua hari menjabat Presiden PKS periode 2015-2020.
Iman mengatakan untuk membuat negeri ini maju dibutuhkan kerja keras. Karena itu, PKS siap melakukan improvisasi dan inovasi agar aktualisasi nilai dan prinsip dakwah bisa menjadi solusi untuk kemajuan negeri.
"Di sinilah kami menyadari, kami sebagai partai dakwah, bila bekerja sama baik dengan parpol yang ada, dengan kalangan media dan lembaga lain, kami bisa berkontribusi besar buat bangsa dan negara," ujar anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu.
Iman dipilih sebagai Presiden PKS dalam musyawarah majelis syura di Bandung, 9-10 Agustus lalu. Ia ditunjuk menggantikan Anis Matta oleh tiga pemimpin majelis syura yang juga baru terpulih, yakni Salim Segaf, Hidayat Nur Wahid, dan Hilmi Aminuddin.
Musyawarah tersebut juga menunjuk sejumlah nama untuk mengisi posisi penting lainnya, yaitu Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Suharna Surapranata, Ketua Dewan Syariah Pusat Surahman Hidayat, Sekretaris Jenderal Taufik Ridlo, Bendahara Umum Mahfudz Abdurrahman, dan Sekretaris Majelis Syura Untung Wahono.
INDRI MAULIDAR