TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso menyerahkan hasil penelusuran rekam jejak 48 calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi kepada tim panitia seleksi. Ada tiga kriteria hasil penelusuran rekam jejak yang dilakukan Polri.
"Secara resmi, saya sudah sampaikan. Bila di tengah perjalanan ada yang ditanyakan, kami akan tetap memberikan masukan," kata dia di Bareskrim, Selasa, 11 Agustus 205.
Bareskrim memberikan tiga kriteria kepada 48 calon pimpinan (capim) KPK itu. Tiga kriteria tersebut, yaitu calon yang memiliki masalah, calon yang tak ada masalah tapi ada catatan di masa lalu yang pernah dilakukan, serta calon yang sama sekali tidak pernah ada masalah. Penelusuran dilakukan dari tiga unsur Polri, yakni reserse, intelijen kepolisian, serta divisi profesi dan pengamanan.
Anggota Pansel KPK Yenti Ganarsih mengatakan penelusuran rekam jejak dari Kepolisian lebih penting dibandingkan dengan dari Kejaksaan Agung dan Badan Intelijen Negara. Alasannya, rekam jejak di Kepolisian sangat berkaitan erat dengan hukum. "Misal ada catatan tidak clear, itu sangat kami pertimbangkan," ujar Yenti.
Waseso menjamin tak ada upaya kriminalisasi untuk capim yang nantinya terpilih. Dia berujar, tak ada kepentingan apa pun terhadap salah satu calon. Saat ditanya apakah ada indikasi capim yang pernah tersangkut kasus pidana, Waseso enggan menjelaskan. "Itu kapasitas pansel. Saya sudah sampaikan data dan faktanya," ujarnya.
Wakil Ketua Pansel Enny Nurbaningsih berujar akan memilih delapan capim yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo. Ia berharap ada delapan capim yang terbukti bersih dan tak ada kesalahan di masa lalu. "Baru hari ini kami akan rapat. Kami akan tracking, mudah-mudahan delapan calon itu mendekati clear and clean," ujar Enny.
Penyerahan hasil penelusuran rekam jejak itu dilakukan di gedung Bareskrim siang ini. Adapun tim pansel yang hadir, yakni ketua Destry Damayanti, Enny Nurbaningsih, serta Yenti Ganarsih.
DEWI SUCI RAHAYU