Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemarau, 28,137 Hektare Sawah di Kabupaten Bone Alami Kekeringan

image-gnews
TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Watampone - Musim kemarau yang melanda Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mengakibatkan 28.137 hektare sawah dari total luas sawah di daerah itu 105.502 hektare, mengalami kekeringan. Lahan sawah yang mengalami kekeringan tersebar di 27 kecamatan.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Pertanian Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Bone, Andi Tenriawaru, mengatakan dampak kekeringan membuat sejumlah petani mengalami kerugian, karena gagal panen. Namun, ada pula sebagian petani yang masih bisa melakukan panen, terutama para petani yang mentaati pola tanam yang ditentukan pemerintah.

Menurut Tenriawaru, Dinas Pertanian dan Holtikultura telah melakukan sejumlah upaya mengatasi kekeringan. Di antaranya, pemberian air melalui pompanisasi. Bahkan bekerjasama dengan kepolisian terkait penyemprotan sawah menggunakan kendaraan water cannon. "Kami juga melakukan antisipasi dengan mencari sumber air,” katanya, Senin 10 Agustus 2015.

Tenriawaru menjelaskan, di beberapa lokasi, kekeringan mengakibatkan sawah mengalami kerusakan parah, seperti di Kecamatan Tellu Siattinge seluas 414 hektare, Kecamatan Bontocani 30 hektare dan Kecamatan Tanete Riattang Barat 40 hektare.

Sementara itu, sawah di kecamatan lain terancam rusak berat. Di Kecamatan Libureng, misalnya, seluas 3.125 hektare, Kecamatan Kahu 2.078 hektare, Kecamatan Bengo 2.000 hektare, Kecamatan Cenrana 2.148 hektare.

Bupati Bone, Andi Fahsar Mahdin Padjalangi, mengatakan kegagalan panen yang dialami sebagian petani lantaran tidak mentaati pola tanam yang ditentukan pemerintah. “Mereka masih melakukan cocok tanam secara tradisional,” ujarnya saat menghadiri acara Pesta Nelayan 2015 di Kelurahan Toro, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Senin 10 Agustus 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fahsar mengatakan, seandainya seluruh petani di Kabupaten Bone mentaati pola tanam yang benar, tidak akan mengalami gagal panen. Terbukti mereka yang mentaati pola tanam, masih bisa panen meski musim kemarau. “Kita perlu lakukan tudang sipululung (duduk bersama) guna membahasnya,” ucapnya.

Dia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Bone tetap melakukan berbagai upaya mengatasi kekeringan agar jumlah petani yang mengalami kerugian tidak semakin banyak. Antara lain dengan melakukan pompanisasi di kawasan yang mengalami krisis air.

Salah seorang petani di Desa Kawerang, Muhammad Rais, mengaku menderita kerugian Rp 3 juta. Padi yang ditanamnya di lahannya seluas empat hektare tidak bisa dipanen. “Sawah saya kering,” tuturnya.

ANDI ILHAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

3 hari lalu

Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya (ke-3 dari kanan) meninjau Pantai Melasti di Badung, Bali, yang terpilih sebagai salah satu lokasi World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar pada 18-24 Mei 2024. (ANTARA/Ho- Pemprov Bali)
Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.


Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

9 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.


Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

13 hari lalu

Ilustrasi BMKG
Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.


Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

14 hari lalu

Foto aerial sejumlah petani memanen tanaman padi yang rusak setelah terendam banjir lebih dari sepuluh hari di Desa Cangkring B Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat 23 Februari 2024. Menurut data yang dihimpun Posko Terpadu Penanganan Darurat Bencana Banjir Demak per Jumat 23 Februari pukul 12:00 WIB, banjir menggenangi 3.427 hektare lahan persawahan dan mengakibatkan 1.975 hektare tanaman padi puso atau gagal panen. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.


Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

16 hari lalu

Mantan presiden Cina Hu Jintao meninggalkan kursinya dikawal dua pria saat upacara penutupan Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Cina, di Aula Besar Rakyat di Beijing, Cina, 22 Oktober 2022. REUTERS/Tingshu Wang
Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja


Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

25 hari lalu

Pulau Tenerife, Canary, Spanyol. Unsplash.com/Bastoan Pudill
Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,


Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

28 hari lalu

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia. Foto: Canva
Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.


Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

30 hari lalu

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.


Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

33 hari lalu

Ilustrasi dokter. Sumber: Getty Images/iStockphoto/mirror.co.uk
Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis


Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

48 hari lalu

Papan reklame digital menunjukkan suhu 115 derajat Fahrenheit atau sekitar 46 derajat Celcius, di pusat kota Phoenix, Arizona, AS, 17 Juli 2023. Panas ekstrem yang menghanguskan Phoenix mencetak rekor pada 18 Juli 2023, hari ke-19 berturut-turut dengan suhu mencapai setidaknya 110 derajat Fahrenheit (43 Celsius) di musim panas yang menyengat di sebagian besar dunia. Rob Schumacher/USA Today Network via REUTERS
Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.