TEMPO.CO, Kupang - Ratusan hektare lahan persawahan di Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, terancam gagal panen akibat bencana kekeringan yang melanda wilayah itu. Kekeringan juga memaksa penduduk menggunakan air sungai untuk minum.
Penduduk Desa Oesoko, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, misalnya, terancam mengalami gagal panen. Tanaman padi mereka sudah mulai meranggas hingga mati. Kini tak ada lagi pasokan air dari sumber mata air yang biasa digunakan untuk mengairi sawah mereka. "Sumber air untuk airi persawahan sudah mulai mengering," kata Oktovianus Bani, Senin, 10 Agustus 2015.
Dia menganggap kekeringan saat ini sudah merupakan bencana. Oktavianus mengharapkan bantuan dari pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini. “Kami terancam mengalami kelaparan,” ujarnya.
Di Desa Tubuhue, Kecamatan Kota Kefamenanu, penduduk terpaksa menggunakan air kali untuk kebutuhan air minum saat kemarau ini. Padahal sungai itu tiap hari juga dipakai untuk memandikan ternak dan juga digunakan penduduk untuk mencuci pakaian. "Kami mau bagaimana lagi?" tutur Rosalinda, penduduk Desa Tubuhue. Desa ini hanya berjarak 8 kilometer dari ibu kota kabupaten Timor Tengah Utara.
YOHANES SEO