TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Badrodin Haiti memberikan penghargaan kepada dua pejabat kepolisian Malaysia. Mereka adalah Direktur Specialis Police Perkhidmatan Polis Diraja Malaysia (PDRM) Datuk Seri Akhil bin Bulat dan Timbalan Pengerah Cawangan Khas PDRM Dato Abdul Hamid bin Bador.
"Berdasarkan surat keputusan presiden, kami memberikan penghargaan atas jasanya meningkatkan hubungan kerja sama dan memerangi terorisme," kata Badrodin di Ruang Rapat Utama Markas Besar Polri, Jumat, 7 Agustus 2015.
Badrodin menyatakan keduanya juga telah berjasa dalam penanganan Bom Bali. Atas jasanya, penghargaan diberikan berupa Bintang Bhayangkara. "Karena itu, kami mengusulkan memberikan penghargaan kepada dua pejabat kepolisian Malaysia sebelum yang bersangkutan pensiun," ujar Badrodin.
Menurut Badrodin, ada beberapa kerja sama yang akan digenjot dengan Malaysia. Di antaranya antisipasi penanganan kasus terorisme dan peredaran narkoba. Indonesia, tutur Badrodin, menjalin dua bentuk kerja sama dengan Malaysia dalam penanganan kasus bilateral. "Pertama, kami saling bertukar informasi. Kedua, kami kerja sama dalam hal penangkapan tersangka kasus," katanya.
Badrodin berharap kerja sama antara Indonesia dan Malaysia dapat mempersempit peredaran narkoba di Indonesia. "Bukan hanya Malaysia, kami juga bekerja sama dengan negara-negara ASEAN."
Adapun sejumlah pejabat yang hadir dalam pemberian penghargaan tersebut antara lain Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Budi Waseso, mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai, Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian, mantan Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Benny Mamoto, serta jajaran bintang dua dan tiga Polri.
Sebelumnya, Malaysia memberikan penghargaan kepada beberapa pejabat kepolisian Indonesia terkait dengan kasus terorisme dan narkoba. Di antaranya mantan Kepala Badan Intelijen Negara Abdullah Mahmud Hendropriyono dan mantan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Gories Mere.
DEWI SUCI RAHAYU