Gagal Tanding Akibat RisetHINGGA pendaftaran calon pemimpin daerah ditutup pada 28 Juli lalu, ada 13 daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon. Setelah diperpanjang, tinggal 7 daerah. Pemerintah akan memperpanjang lagi masa pendaftaran untuk ketujuh daerah tersebut, tapi diperkirakan kondisinya tak banyak berubah.
Meski banyak yang ingin menjadi raja kecil di kabupaten atau kota, mereka juga tak mau menjalankan “mission: impossible”. Di daerah yang memiliki calon inkumben yang amat kuat, orang enggan menjadi pesaing para raksasa. Ketika Tri Rismaharini mencalonkan diri lagi menjadi Wali Kota Surabaya, semua orang yakin dia pasti akan menang.
Juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengakui pentingnya pertimbangan survei dalam penentuan kandidat. Di Kota Surabaya, misalnya, Partai Demokrat dan enam partai lain yang tergabung dalam Koalisi Majapahit sempat kesulitan mencari lawan yang bisa menandingi Risma. “Data kami elektabilitasnya di atas 50 persen,” katanya.
Menurut Ruhut, kondisi serupa terjadi di Pacitan lantaran calon inkumben yang merupakan kader Demokrat, Indartato dan Yudi Sambogo tak kunjung mendapat lawan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik mengatakan fenomena calon tunggal ikut dipengaruhi oleh sejumlah lembaga riset yang menyatakan sejumlah inkumben sulit dilawan karena elektabilitas yang begitu tinggi. Akibatnya, banyak partai politik yang harus berpikir ulang untuk mengajukan lawan tanding. Dan hal itu diketahui lewat riset lembaga survei.
“Ada fenomena baru hasil survei dipedomani partai politik. Mereka jadi sangat kritis terhadap peluang yang mungkin dicapai untuk mengajukan calon,” katanya beberapa waktu lalu.
Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting, Djayadi Hanan, membantah tudingan bahwa calon tunggal muncul karena lembaga survei. Menurut dia, munculnya fenomena calon tunggal terjadi lantaran partai politik gagal melakukan fungsi kaderisasi dan menciptakan iklim kompetisi yang sehat. “Masalah ini juga dipicu oleh kelakuan partai politik yang mempersulit peluang bagi calon independen,” katanya.
RIKY FERDIANTO