TEMPO.CO, Jombang - KH Said Aqil Siradj memenangi pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada Muktamar NU ke-33 di Jombang, Jawa Timur, tadi malam, Kamis, 5 Agustus 2015. Kemenangan ini tak lepas dari sikap As'ad Ali yang memutuskan mundur dari pemilihan pada putaran pertama.
Proses pemilihan Ketua Umum PBNU periode 2015-2020 ini berlangsung singkat dan tanpa gejolak. Panitia pemilihan berhasil menjaring sembilan nama bakal calon yang diusulkan peserta muktamar. Mereka adalah Idrus Ramli, Said Ali, KH Mustofa Bisri, KH Said Aqil Siradj, As'ad Ali, Ali Said, KH Salahuddin Wahid, As'ad Said Ali, dan Tuan Guru Hilmi Muhamadiyah.
Sesuai ketentuan, calon ketua umum yang wajib mengantongi minimal 99 suara dari sembilan bakal calon tersebut akhirnya mengerucut pada dua calon, yakni KH Said Aqil yang memiliki 287 suara dan As'ad Ali dengan 107 suara. Sesuai ketentuan pula, kedua nama itu selanjutnya diserahkan kepada Rais Aam untuk mendapat persetujuan.
Baca juga:
Begini Cara Polisi Ungkap Kematian Asisten Cantik Bos XL
Gadis Go-Jek Cantik Ternyata Punya Rahasia, Ini Pengakuannya
Namun, belum sempat dilakukan pemungutan suara atas kedua calon, As'ad Ali tiba-tiba membuat keputusan mengejutkan. Dia menyatakan tidak bersedia dilakukan pemungutan suara lanjutan dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepada Said Aqil. Atas keputusan tersebut, pimpinan sidang menyatakan Said Aqil sebagai pemenang pemilihan.
"Saya menyampaikan terima kasih kepada Pak As’ad yang telah menerima hasil rekapitulasi dan mengakhiri pemilihan ini tanpa putaran kedua. Padahal beliau berhak," kata Said Aqil pada pidato kemenangannya, Kamis, 6 Agustus 2015.
Sedangkan calon lain yang tak lolos pemilihan karena minimnya dukungan adalah Idrus Ramli (satu suara), KH Mustofa Bisri (satu suara), Ali Said (satu suara), KH Salahuddin Wahid (sepuluh suara), As'ad Said (dua suara), dan Tuan Guru Hilmi Muhamadiyah (tiga suara).
Selain menetapkan Said Aqil Siradj sebagai Ketua PBNU periode 2015-2010, sidang juga menunjuk tim formatur yang akan memilih susunan kepengurusan PBNU. Mereka terdiri atas Ketua PBNU terpilih, Rais Aam terpilih, PWNU (Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama) Jawa Timur, PWNU Nusa Tenggara Barat, PWNU Jambi, PWNU Papua, dan PWNU Kalimantan Timur. Namun PWNU Papua menolak tawaran tersebut dan menyerahkan mandat formatur kepada Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid.
HARI TRI WASONO
Baca juga:
Cak Dul, Pembantai Anak-Isterinya, Pendiam Tapi Taat Ibadah
Gadis Ini Kirim Surat ke Mendiang Ayah, dan Dapat Balasan