Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sebastian Salang Formappi Kapok Ikut Pilkada, Trauma Mahar?

image-gnews
Aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Sebastian Salang, menunjukkan kemiripan desain gedung baru DPR dengan gedung parlemen di Chile. TEMPO/Imam Sukamto
Aktivis Koalisi Masyarakat Sipil Sebastian Salang, menunjukkan kemiripan desain gedung baru DPR dengan gedung parlemen di Chile. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menyatakan tak lagi berminat maju di pemilihan kepala daerah. Alasannya, usianya tak lagi muda saat pilkada periode berikutnya yang digelar pada 2020. "Sudah tidak pas. Makanya, sebenarnya sekarang waktu yang paling tepat untuk maju," kata dia, Rabu, 5 Agustus 2015.

Sebastian batal maju ke pilkada lantaran tidak menemukan partai politik yang tepat sebagai pendukungnya. Sebelumnya, dia sempat didukung beberapa partai, antara lain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Kebangkitan Bangsa.

Namun salah satu partai di antaranya meminta mahar politik hingga mencapai Rp 3 miliar. Sebastian Salang pun mengurungkan diri. "Ini soal prinsip pengabdian, bukan negosiasi mahar untuk kekuasaan," ujarnya.

Sebastian menerangkan Partai Golkar dan PKB juga sempat menawarinya tanpa tuntutan mahar politik. Namun keduanya tak memiliki kursi sesuai dengan keinginan Sebastian. "Saya butuhnya tujuh kursi, mereka cuma punya enam kursi," tutur pria kelahiran Flores itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rencana awalnya, Sebastian ingin menjadi Bupati Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Ia bermimpi menjadikan Kabupaten Manggarai sebagai role model untuk kabupaten di wilayah timur Indonesia. "Selama ini citra NTT kan buruk, jelek, dan jorok. Saya ingin mengubah citra itu," ujarnya.

DEWI SUCI RAHAYU

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

3 hari lalu

Ribuan tenaga kesehatan atau Nakes berunjuk rasa di depan Monas untuk menagih janji pemerintah untuk mengangkat mereka menjadi aparat sipil negara atau ASN, Kamis, 22 Sepetember 2022. Nakes yang sudah menjadi garda terdepan melawan Covid-19 merasa dikhianati, sebelumya pemerintah menjanjikan mereka menjadi ASN di awal pandemi. TEMPO/Magang/Aqsa Hamka
Anggota DPR Minta Pemerintah Batalkan Pemecatan 249 Nakes di Manggarai

Pemerintah pusat diminta menjembatani Pemerintah Kabupaten Manggarai dan nakes yang dipecat untuk menemukan solusi bersama.


DPN FKHN: Ratusan Nakes Hanya Minta Naik Gaji, Selama ini Hanya Dapat Rp 400-600 Ribu

11 hari lalu

Tenaga medis menyuntikkan vaksin Sinopharm saat kegiatan vaksinasi COVID-19 untuk ekspatriat di Gelanggang Remaja Tanjung Priok, Jakarta, Rabu 29 Desember 2021. Kegiatan itu diikuti oleh 49 orang ekspatriat atau warga negara asing (WNA) yang tinggal di Indonesia. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
DPN FKHN: Ratusan Nakes Hanya Minta Naik Gaji, Selama ini Hanya Dapat Rp 400-600 Ribu

Berdasarkan informasi yang diterima Sepri, ratusan nakes itu diberhentikan karena melakukan unjuk rasa kenaikan upah.


Ratusan Nakes Dipecat Bupati Manggarai, Kemenkes akan Cek Masalahnya

11 hari lalu

Tenaga medis memeriksa tekanan oksigen kepada pasien Covid-19 di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tipe D Kramat Jati, Jakarta, 8 Juli 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Nakes Dipecat Bupati Manggarai, Kemenkes akan Cek Masalahnya

Bupati Manggarai, Herybertus GL Nabit sebelumnya memecat sebanyak 249 nakes.


Ganjar Datang ke Kota Ruteng, Berikut Keistimewaan Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai NTT

31 Januari 2024

Kampung Adat Ruteng Pu'u, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (pariwisata.manggaraikab.go.id)
Ganjar Datang ke Kota Ruteng, Berikut Keistimewaan Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai NTT

Ganjar Pranowo datangi Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, NTT. Apa saja keistimewaannya?


Ganjar Kampanye di Manggarai NTT, Berikut 5 Destinasi Wisata Ruteng dan Sekitarnya Termasuk Wae Rebo dan Liang Bua

31 Januari 2024

Senja di desa adat Waerebo, 28 April 2017. Desa adat Waerebo terletak di atas ketinggian 1200 Mdpl di Kabupaten Manggarai, NTT. ANTARA FOTO
Ganjar Kampanye di Manggarai NTT, Berikut 5 Destinasi Wisata Ruteng dan Sekitarnya Termasuk Wae Rebo dan Liang Bua

Ganjar Pranowo berkampanye di Manggarai, NTT. Cek destinasi unggulan di wilayah Ruteng dan sekitarnya, termasuk Dea Wae Rebo dan Liang Bua.


Mengenal Ruteng Pu'u, Kampung Adat di Flores yang Dikunjungi Capres Ganjar Pranowo

30 Januari 2024

Kampung Adat Ruteng Pu'u, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (pariwisata.manggaraikab.go.id)
Mengenal Ruteng Pu'u, Kampung Adat di Flores yang Dikunjungi Capres Ganjar Pranowo

Selain kekayaan alamnya, Kampung Adat Ruteng Pu'u juga terkenal akan sejarah dan kekayaan budayanya.


Oleh-oleh Studi Banding ke Magelang, Petani Kopi di Manggarai Bikin Kafe

25 Mei 2021

Kopi Manggarai dan kopi Lintong hadir di Athens Coffee Festival. Sumber: dokumen KBRI Athena, Yunani
Oleh-oleh Studi Banding ke Magelang, Petani Kopi di Manggarai Bikin Kafe

Kafe yang didirikan oleh para petani kopi di Manggarai itu disebut bukan sekadar menjadi tempat minum kopi dan bersantai.


Covid-19: Manggarai Flores Catat 80 Kasus Baru, 43 dari Biara

26 April 2021

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
Covid-19: Manggarai Flores Catat 80 Kasus Baru, 43 dari Biara

Hasil tes cepat antigen menemukan sedikitnya 43 orang di dua biara di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, terinfeksi positif Covid-19.


Kabupaten Manggarai akan Kembangkan Wisata Budaya dan Religi

15 April 2021

Wisatawan bersantai di bawah pohon saat berlibur di Pantai Koka di Desa Wolowiro, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, 6 Oktober 2015. TEMPO/Subekti
Kabupaten Manggarai akan Kembangkan Wisata Budaya dan Religi

Beberapa upacara dan warisan dari leluhur masyarakat Kabupaten Manggarai pun sudah ditetapkan sebagai warisan budaya nasional.


Balap Sepeda: Tour de Flores 2017 Masih Tunggak Utang 2016 Rp 1 M

23 Juli 2017

Sejumlah pembalap melintasi tanjakan berliku pada Etape 6 Balap Sepeda Tour de Flores (TDF) 2017 di Manggarai, NTT, 19 Juli 2017. Etape 6 yang juga etape terakhir balap sepeda TDF 2017 berjarak tempuh 120,2 Km rute Ruteng-Labuan Bajo yang diikuti 60 pembalap. ANTARA FOTO
Balap Sepeda: Tour de Flores 2017 Masih Tunggak Utang 2016 Rp 1 M

Ajang balap sepeda Tour de Flores 2017, masih meninggalkan utang dari pergelaran tahun 2016. Utang yang ditagih kepada panitia sebesar Rp 1 M lebih.