TEMPO.CO, Banyuwangi- Akibat terpapar abu tipis Gunung Raung, penutupan Bandar Udara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur, diperpanjang pada Rabu, 5 Agustus 2015. Sesuai notice to airmen (notam) C0673/15, penutupan bandara hingga pukul 16.00 WIB.
Kepala Bandara Blimbingsari Sigit Widodo mengatakan, notam penutupan bandara terbit pada Selasa, 4 Agustus, pukul 13.00, hingga Rabu, 5 Agustus, pukul 10.00. “Ternyata pukul 09.00 tadi kami menerima notam perpanjangan penutupan,” kata dia kepada Tempo,Rabu siang.
Menurut Sigit, abu Gunung Raung masih menyelimuti kawasan bandara, tapi lebih tipis bila dibandingkan Selasa malam. Terbitnya notam membuat aktivitas tiga sekolah pilot dan dua maskapai komersial membatalkan penerbangannya. Dua maskapai itu ialah Garuda Indonesia dan Wings Air yang melayani rute Surabaya-Banyuwangi dan Banyuwangi-Surabaya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banyuwangi Eka Muharram mengatakan 19 dari 24 kecamatan terpapar abu Gunung Raung. Lima kecamatan yang intensitas abunya lebih tebal yakni Kalibaru, Glenmore, Songgon, Sempu, dan Singojuruh. “Intensitas abu di kecamatan lainnya tipis,” kata dia.
Sejak Selasa malam kemarin Badan Penanggulangan Bencana membagikan empat ribu masker kepada pengguna jalan serta menyiapkan stok 70 ribu masker gratis untuk warga yang membutuhkan. Eka mengimbau warga mengenakan masker karena abu gunung setinggi 3.332 mdpl itu mengandung silika yang bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan.
Data dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung menunjukkan pada pukul 00.00-06.00 WIB Gunung Raung mengeluarkan asap kelabu kehitaman tebal setinggi 800-1.000 meter. Sesuai pengamatan kamera intai (CCTV) asap condong ke arah selatan.
Cahaya api juga terlihat disertai suara gemuruh dengan rentang waktu kurang dari sepuluh detik. Sedangkan gempa tremor terjadi menerus dengan amplitudo 6-32 milimeter dan dominan di angka 31 milimeter.
IKA NINGTYAS