Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selamat Idul Fitri dari Palu Arit

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Solo:Kepolisian Resort Kota (Polresta) Solo menyita spanduk ucapan Hari Raya Idul Fitri bergambar lambang palu arit yang selama ini dikenal menjadi lambang PKI (Partai Komunis Indonesia), Senin (7/11). Spanduk ucapan Hari Raya Idul Fitri dari eks Tapol PKI bergambar palu arit itu selama tiga hari terakhir ini dipasang di atas sebuah ruko tepat di depan Pasar Pasar Kliwon, Solo. Pemilik dan pemasang spanduk tersebut adalah Martono (70), warga Jalan Kapten Mulyadi, Pasar Kliwon, Solo. Ia mengaku memasang spanduk tersebut sebagai bentuk rasa kebabagiaan dan solidaritas dari eks tapol PKI dengan datangnya Hari Raya Idul Fitri. "Saya memang eks tapol PKI, apa salahnya memberikan ucapan selamat dan ikut merayakan Idul Fitri. Apa eks tapol tidak boleh memberikan ucapan selamat idul fitri seperti yang lainnya?"katanya. Menurut Kapolresta Solo, AKBP Oneng Subroto, penyitaan terhadap spanduk tersebut dikarenakan adanya pelanggaran terhadap Tap MPRS no XXV/1966. "Sesuai Tap MPRS tersebut, PKI dilarang di negeri ini. Polisi melakukan tindakan ini untuk menegakkan aturan hukum negara,"katanya. Sementara itu, meski spanduknya disita, Martono tidak ditahan dan hanya diberi pengarahan oleh petugas. Namun jika mengulangi kembali perbuatannya, petugas akan mengambil tindakan lebih tegas lagi. Martono pun siap dengan konsekwensi atas tindakannya tersebut. Hanya saja ia menyesalkan penilaian orang terhadap keberadaan para eks tapol. Menurut Martono, spanduk dengan gambar palu arit dan bertuliskan eks tapol tersebut, bukan berarti ingin membanggakan keberadaan PKI atau tapol. "Saya senang dicap sebagai eks Tapol dan ditahan sekitar lima tahun dan disiksa, tetapi saya masih tetap hidup. Hal inilah yang memotivasi saya untuk memasang spanduk dengan tulisan eks Tapol. Saya ingin hidup seperti masyarakat pada umumnya. Ini bukan sebagai bentuk kebanggaan saya sebagai eks Tapol, tetapi sebagai peringatan bagi anak cucu bahwa ada kekejaman pada masa lalu,"katanya. Spanduk berwarna hijau muda tersebut dipasang di atas rumah toko (Ruko) milik Martono yang berada di pojok utara Pasar Pasar Kliwon. Gambar palu arit terlihat cukup mencolok di pinggir tulisan kanan dan kiri. Sedang di tengah tertulis "Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin wal Faizin".Anas Syahirul
Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

15 hari lalu

Reino Barack melakukan sungkem pada ibu mertuanya Wati Nurhayati saat prosesi sungkeman pada acara penikahan dengan Syahrini yang digelar di Masjid Camii, Tokyo, Jepang, 27 Ferbruari 2019.  Syahrini dan Reino Barack kompak membagikan foto lamaran, kali ini keduanya mengunggah momen sungkeman sebelum menjalani prosesi akad nikah. Instagram/@reinobarack
3 Ucapan Sungkeman dalam Tradisi Jawa Saat Lebaran

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kehadapan orang tuanya saat lebaran.


Tips Belanja Online Aman di Masa Lebaran

15 hari lalu

Ilustrasi belanja online / e-commerce. freepik.com
Tips Belanja Online Aman di Masa Lebaran

Agar terhindar dari menjadi korban penjahat siber saat belanja online di masa Lebaran, simak tips berikut ini.


Hari Raya Horor

17 hari lalu

Hari Raya Horor

Film horor Siksa Kubur karya Joko Anwar dan Badarawuhi di Desa Penari karya Kimo Stamboel berebut penonton di bioskop pada masa libur Lebaran.


Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

18 hari lalu

Ilustrasi balita bantu orang tua. Foto : Fatherly
Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.


Sejarah Parsel Lebaran, Dari Simbol Balas Budi Hingga Dicurigai sebagai Gratifikasi

19 hari lalu

Hampers Lebaran (Sumber: Instagram @les.celle)
Sejarah Parsel Lebaran, Dari Simbol Balas Budi Hingga Dicurigai sebagai Gratifikasi

Kebiasaan berkirim parsel tak pernah luntur, khususnya pada masa Lebaran. Bagaimana perkembangan tradisi ini di Indonesia?


Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

23 hari lalu

Ilustrasi Uang THR. Shutterstock
Dinantikan Tiap Jelang Hari Raya, Siapa Pertama Kali Pencetus THR?

Konsep pemberian THR telah ada sejak awal 1950. Pencetusnya adalah Soekiman Wirjosandjojo, Perdana Menteri Indonesia dari Partai Masyumi.


Inspirasi Busana Lebaran di Hari Raya

24 hari lalu

Indonesia Fashion Week 2024 bisa menjadi inspirasi untuk memilih model dan warna busana Lebaran.
Inspirasi Busana Lebaran di Hari Raya

Indonesia Fashion Week 2024 bisa menjadi inspirasi untuk memilih model dan warna busana Lebaran di Hari Raya.


Bingkisan Lebaran, Apa Perbedaan Parsel, Hampers, dan Gift Box?

25 hari lalu

Pedagang menyelesaikan pembuatan parsel Lebaran di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa, 27 April 2021. TEMPO/Tony Hartawan
Bingkisan Lebaran, Apa Perbedaan Parsel, Hampers, dan Gift Box?

Pemberian bingkisan saat hari raya, salah satunya Lebaran sebagai cara menjalin silaturahmi kepada kerabat, saudara, atau rekan kerja


Benarkah THR 100 Persen ASN Tak Bisa Mendongkrak Perekonomian? Ini Kata Bank Indonesia

34 hari lalu

Pembeli beristirahat di pusat perbelanjaan Tanah Abang, Jakarta, Kamis 14 Maret 2024. Pemerintah akan kembali menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1 persen menjadi 12 persen, yang mulai berlaku pada tahun depan atau per 1 Januari 2025.  TEMPO/Tony Hartawan
Benarkah THR 100 Persen ASN Tak Bisa Mendongkrak Perekonomian? Ini Kata Bank Indonesia

Pemerintah akan menggelontorkan anggaran sebesar Rp99,5 triliun untuk THR dan gaji ke-13 aparatur sipil negara tahun ini.


Utamakan THR untuk Kebutuhan Hari Raya, Bukan Biaya Hidup Harian

34 hari lalu

Ilustrasi Uang THR. Shutterstock
Utamakan THR untuk Kebutuhan Hari Raya, Bukan Biaya Hidup Harian

Gunakan uang THR sesuai namanya, untuk menunjang kebutuhan hari raya, bukan untuk biaya hidup sehari-hari.