TEMPO.CO, Kupang - Bencana kekeringan yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) kian meluas. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT menyebutkan kekeringan di NTT sudah melanda 20 dari 22 kabupaten/kota.
"Laporannya sudah ada 20 kabupaten/kota yang dilanda bencana kekeringan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT Tini Thadeus kepada Tempo, Senin, 3 Agustus 2015.
Dari 22 kabupaten/kota di NTT, menurut dia, hanya dua kabupaten yang belum dilanda kekeringan yakni Kota Kupang dan Malaka. "Rata-rata mengeluh krisis air untuk memenuhi kebutuhan hidup warga," ujar Tini.
Walaupun telah ada laporan ihwal meluasnya kekeringan, pemerintah belum menyalurkan bantuan di 20 kabupaten itu. "Belum ada bantuan yang disalurkan, karena masih dilakukan identifikasi di lapangan," katanya.
Padahal, ujar Tini, dia pemerintah NTT telah mengalokasikan dana sebesar Rp 3,1 miliar untuk penanganan tanggap darurat bencana yang melanda daerah itu. "Hanya cadangan beras yang kami siapkan di beberapa kabupaten di daratan Timor," katanya.
Adapun penduduk di Kabupaten Sikka yang mengkonsumsi air dari batang pisang karena masalah kekeringan, menurut dia, itu sudah menjadi hal biasa yang dilakukan warga di sana jika musim kemarau. "Minum air dari batang pisang, sudah biasa dilakukan warga disana," katanya.
YOHANES SEO