Menurut dia pameran foto ini merupakan ide lama yang baru bisa direalisasi saat ini. Momentum Muktamar NU dianggap paling tepat untuk mengingatkan kembali kaum Nahdliyin tentang Gus Dur dan cita-citanya bagi NU. Karena itu dia berinisiatif menggalang rekan-rekannya yang memiliki foto Gus Dur untuk dipamerkan. Dan rencana itu akhirnya terealisasi setelah mendapat dukungan putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid.
Dodo cukup merasa bersyukur atas momentum terpilihnya Gus Dur sebagai presiden. Selain mengagumi almarhum, sebagai fotografer sikap dan tingkah Gus Dur yang nyentrik dan apa adanya merupakan ladang gambar untuk diabadikan. Apalagi sikap Gus Dur yang tak begitu menyukai protokoler memudahkan para pewarta foto untuk memotret dengan leluasa. “Ini yang membuat dinamika foto Gus Dur sangat kaya dibanding presiden lain,” katanya.
Istri almarhum Gus Dur, Sinta Nuriyah yang hadir membuka acara mengatakan foto-foto tersebut memiliki arti yang dalam setiap gambarnya. Sebagai perempuan yang mendampingi Gus Dur semasa hidup dia sangat mengetahui situasi batin yang terjadi saat foto tersebut diambil. “Foto-foto ini bukan karya biasa, tapi sarat dengan makna,” katanya yang dengan telaten mengunjungi setiap sketsel foto menggunakan kursi roda.
Sinta juga meminta kepada para fotografer untuk lebih banyak menampilkan gambar-gambar Gus Dur bertema pluralisme. Hal ini merupakan salah satu warisan Gus Dur yang tak lekang oleh zaman. Salah foto yang diminta untuk ditampilkan adalah saat Gus Dur berpose bersama Paus Paulus XII di Vatikan.
Sementara Yenny Wahid tampak terkagum pada foto Gus Dur yang menampilkan sang ayah dilukis oleh seniman Surabaya sebagai sosok Semar. Di dunia pewayangan, sosok Semar adalah pelindung sekaligus pengayom bagi manusia lain.
Terkadang raut wajahnya mengguratkan kesedihan saat menatap foto-foto Gus Dur yang menyimpan kenangan. Salah satunya adalah foto ayahnya dengan tangan kanan berbalut perban dan sedikit cairan obat berwarna pekat di bagian pergelangan. “Itu bapak habis kejepit pintu saat melakukan kunjungan luar negeri,” katanya.
Pameran foto ini rencananya akan digelar hingga peelaksanaan Muktamar selesai. Para pemilik foto mempersilahkan keluarga Gus Dur mengambil foto yang dikehendaki untuk dibawa pulang. Sejumlah tokoh sejarah dan seniman hadir dalam pembukaan pameran foto yang dimulai sejak kemarin.
Di antaranya adalah penyair berjuluk Celurit Emas asal Madura KH Zawawi Imron dan vokalis grup band Letto yang juga anak Emha Ainun Najib, Noe.
HARI TRI WASONO