TEMPO.CO , Surabaya:Meski pasangan inkumben yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Surabaya calon tunggal yang mendaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya, namun Ketua non-aktif pengurus Dewan Pimpinan Pusat, Puan Maharani memastikan bahwa pemilihan wali kota dan wakil wali Kota Surabaya tidak akan diundur.
Alasannya, sudah ada solusi yang disiapkan dalam waktu dekat ini. “Insya Allah tidak (akan ditunda), karena insya Allah dalam waktu dekat ada solusinya,” kata Puan kepada wartawan di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Ahad, 2 Agustus 2015.
Solusi itu, lanjut dia, diharapkan ke depannya bisa membuat warga Surabaya lebih sejahtera, namun Puan enggan memastikan solusi itu seperti apa, yang pasti ia menjelaskan bahwa PDIP akan tetap mengikuti Pilkada.
Bahkan, Puan memastikan bahwa dia dan PDIP sangat mendukung pasangan inkumben Risma-Whisnu di pilkada Surabaya yang akan digelar 9 Desember mendatang. “Kalau urusan pilkada ya tanya ke PDIP, namun yang pasti saya dukung calon Risma-Whisnu,” kata Puan.
Berita Terkini Pilwali Surabaya:
Pesaing Risma Mundur, Pilkada Surabaya Diundur 2017
Tak Jadi Lawan Risma, Haries: Saya Ditelpon Ibu
Berdasarkan peraturan KPU nomor 12 tahun 2015, apabila dalam satu daerah hanya ada satu pasangan calon, maka pilkada di tempat itu bisa ditunda hingga tahun 2017.
Namun, karena ada kepastian dari Puan, maka berarti PDIP sudah menyiapkan solusi untuk mengusung pasangan calon lain yang dapat menyaingi pasangan Risma-Whisnu, sehingga pilkada Surabaya tidak bisa ditunda hingga tahun 2017.
Namun begitu, Puan enggan menyebutkan secara pasti bahwa kedatangannya ke Surabaya itu untuk konsolidasi kepentingan pilkada. Ia beralasan bahwa kedatangannya beserta ibunya, Megawati karena diundang oleh Risma untuk melihat hasil usaha kecil menengah yang dilakukan oleh warga Surabaya, termasuk milik warga eks wanita harapan di eks lokalisasi Dolly Jalan Putat Jaya Surabaya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan ini juga enggan memastikan bahwa turunnya Ketua Umum DPP PDIP ke Surabaya karena Kota Pahlawan ini menjadi atensi bagi PDIP untuk mensukseskan pilkada.
“Harusnya ketua umum itu bisa turun kemana saja, bahwa besok atau lusa akan hadir di tempat lain, pasti ketua umum akan pergi menjelang pilkada,” kata dia.
MOHAMMAD SYARRAFAH