TEMPO.CO, Malang - Selama musim kemarau, total sebanyak 30 kebakaran terjadi di Kota Malang. Jumlah kebakaran tahun ini melonjak dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 22 kali.
"Total kerugian ditaksir Rp 465 juta," kata juru bicara Unit Pelaksana Teknis Pemadam Kebakaran Kota Malang, Suhatim, Sabtu, 1 Agustus 2015.
Kerugian materiil akibat kebakaran selama musim kemarau tahun ini turun dibandingkan tahun lalu sekitar Rp 1 miliar. Data tersebut mulai Januari-Juli 2015.
Kerugian terbesar tahun ini terjadi saat kebakaran di tempat karaoke Diva, sebesar Rp 150 juta, pada Mei 2015. Kasus kebakaran terbesar berada di kawasan perkotaan dan permukiman.
Kebakaran terjadi di Sukun, Klojen, Lowokwaru, dan Blimbing. Masing-masing tujuh kasus. Kasus terakhir terjadi kebakaran di lahan kosong di Jalan Akordion, Perusahaan Umum Permata Brantas. Kebakaran diduga akibat suhu tinggi di musim kemarau.
Untuk mencegah kebakaran terulang di musim kemarau, masyarakat diharapkan berhati-hati. Serta mencegah pemicu kebakaran seperti kompor, hubungan pendek arus listrik, dan faktor kesalahan manusia lainnya.
Pemerintah Kota Malang membagikan tabung pemadam api ke 57 kelurahan. Tabung pemadam api digunakan untuk memadamkan kebakaran skala kecil. Sedangkan jika kebakaran besar bisa menghubungi petugas kebakaran sewaktu-waktu.
EKO WIDIANTO