TEMPO.CO, Cilacap - Kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, membuat tanaman padi terancam puso alias gagal panen. Di Kecamatan Cipari, dari 2.150 hektare sawah terdapat 190 hektare tanaman padi yang puso, yakni di Desa Caruy. Mayoritas sawah di Kecamatan Cipari adalah sawah tadah hujan.
Camat Cipari Budi Narimo mengatakan sawah di Desa Cisuru, Kutasari, Sidasari, dan Segaralangu juga terancam puso. “Petani sangat membutuhkan embung sebagai salah satu solusi jangka panjang agar sawah-sawah petani tidak mengalami puso setiap kali musim kemarau tiba,” kata Budi, Jumat, 31 Juli 2015. Dia dan kepala desa segera mengusulkan pembuatan embung ke Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy.
Camat Nusawungu Agus Firmanudin menyebut di Kecamatan Nusawungu juga banyak areal persawahan yang kekeringan. “Yang melaporkan tidak ada, tapi secara faktual memang ada sawah yang mengalami kekeringan. Kami sedang melakukan inventarisasi,” katanya.
Pada tahun-tahun sebelumnya, daerah di Kecamatan Nusawungu yang biasa dilanda kekeringan adalah di Desa Nusawungu, Klumprit, dan Kedungbenda.
Kepala Kelompok Teknisi Stasiun BMKG Cilacap Teguh Wardoyo memperkirakan musim kemarau akan terjadi sampai awal Oktober dengan puncak musim kemarau pada bulan Agustus.
ARIS ANDRIANTO