TEMPO.CO, Jombang- Dua hari menjelang perhelatan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Jombang, Jawa Timur, para peserta mulai berdatangan. Muktamar NU ke-33 di Jombang akan dilaksanakan pada 1-5 Agustus 2015.
Agenda Muktamar, antara lain pembukaan, pemilihan Rais Aam dan Ketua Umum PBNU, dan penutupan, dilaksanakan di Alun-alun Jombang. “Yang sudah terdata sampai hari ini sudah ada sekitar 1.400 orang,” kata anggota panitia Muktamar NU di Pondok Pesantren Tebuireng, Lukman Hakim, Kamis, 30 Juli 2015.
Baca Juga:
Sedangkan sidang komisi-komisi dilaksanakan di empat pondok pesantren, yakni Mambaul Ma’arif di Desa Denanyar, Kecamatan Jombang; Tebuireng di Desa Cukir, Kecamatan Diwek; Bahrul Ulum di Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang; dan Darul Ulum di Desa Rejoso, Kecamatan Peterongan.
Lukman mengatakan, sesuai dengan rencana, para muktamirin menempati puluhan kamar di lima gedung pondok pusat, tiga gedung di pondok putri, dan gedung Madrasatul Qur’an.
Jumlah peserta yang datang ke Tebuireng melebihi batas jumlah peserta yang didaftar panitia. Panitia semula mendaftar ada 804 peserta Muktamar yang akan menginap dan bersidang di Tebuireng. “Tebuireng dijadikan tempat pembahasan Komisi Rekomendasi,” kata Lukman.
Meski peserta melebihi jumlah yang direncanakan, pondok setempat masih bisa menampung. Peserta Muktamar di Tebuireng membeludak karena pondok tersebut dijadikan lokasi pertemuan muktamirin dengan tim sukses dan calon Ketua Umum PBNU, KH Salahudin Wahid alias Gus Solah, dan calon Rais Aam, KH Hasyim Muzadi.
Pemandangan kontras terlihat di Pondok Pesantren Mambaul Maarif. Dari 798 peserta dari 133 PCNU yang akan ditempatkan di sana, baru 18 orang yang tiba. “Mereka belum registrasi di GOR, tapi tetap kami tampung,” kata pengasuh Mambaul Maarif, KH Abdussalam Sokhib. Pondok itu akan digunakan sebagai tempat pembahasan sidang Komisi Organisasi. Pondok telah menyiapkan 75 asrama dengan kapasitas huni masing-masing asrama 12 orang.
Sementara itu, peserta Muktamar NU yang diinapkan di dua pondok lainnya juga sudah mulai berdatangan, tapi belum ada data pasti berapa jumlahnya. “Masih kami cek di bagian penerima tamu,” kata pengurus Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Dusun Tambak Beras, Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang, Abdul Latif Malik.
Gus Latif mengatakan Bahrul Ulum digunakan Komisi Bahstul Masail. Ada sekitar 800 peserta Muktamar yang akan ditempatkan di Bahrul Ulum. “Mereka akan menempati tiga asrama dengan kapasitas 2.000 orang,” katanya.
Sesuai dengan prosedur, peserta Muktamar NU harus terlebih dulu melakukan registrasi ulang di Gedung Olah Raga (GOR) Jombang. Setelah itu, mereka baru menuju empat pondok tempat mereka menginap.
ISHOMUDDIN