TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan pihaknya kesulitan membangun embung geomembran. Sebab, kondisi tanah di Madura tidak mendukung untuk membangun embung. "Tanahnya di Madura kan konturnya susah untuk tempat membuat itu," ujar Soekarwo setelah menghadiri Silaturahmi Kerukunan Umat Beragama di Balai Prajurit Kodam V Brawijaya. Rabu, 29 Juli 2015.
Di luar Pulau Madura, ucap gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mulai memperbanyak pembangunan embung geomembran. Embung tersebut diharapkan mengatasi kekeringan tahun ini.
Menurut Soekarwo, tahun ini sekitar 80 embung dibangun di Jawa Timur. Embung itu dibangun menggunakan alat pengolahan air (water treatment).
Selain itu, untuk mengatasi kekurangan air bersih, Pemprov Jawa Timur menyediakan truk tangki untuk mengirim air bersih. Sedangkan pemerintah kota dan kabupaten yang mengalami kekeringan menyediakan air bersihnya.
Saat ini, menurut Soekarwo, ada 19 titik rawan kekeringan yang tersebar di seluruh Jawa Timur. Meskipun begitu, Soekarwo mengklaim daerah yang mengalami kekeringan telah berkurang dari tahun lalu. "Ini sudah turun dari kemarin yang mencapai 21 daerah," ujar Soekarwo.
Soekarwo menjelaskan, 19 daerah tersebut di antaranya Kabupaten Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Magetan, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Tuban. Seluruh Pulau Madura juga mengalami hal sama.
EDWIN FAJERIAL