TEMPO.CO, Makassar - Andi Syaeful Amir (17), seorang pelajar asal Jalan Pelita Lambangi, Kabupaten Gowa, tewas ditikam oleh sejumlah rekannya di Kompleks Perumahan Bumi Permata Hijau, Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Rappocini, Makassar, Selasa, 28 Juli 2015.
Penikaman terhadap Syaeful terjadi saat korban tengah melerai pertengkaran beberapa teman perempuannya.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Rappocini, Ajun Komisaris Muari, mengatakan pihaknya masih mengumpulkan informasi ihwal kasus penganiayaan yang menewaskan Syaiful. "Belum ada laporan masuk, tapi kami proaktif. Kami masih kumpulkan data dan memeriksa saksi," kata Muari, kepada Tempo, Rabu, 29 Juli 2015.
Belum diketahui Syaeful adalah pelajar dari sekolah mana. Muari mengatakan pihaknya sedang mengumpulkan keterangan rekan-rekannya untuk mengetahui pasti kronologi kejadian. "Informasi awal, Syaeful ditikam saat melerai perkelahian beberapa teman perempuannya perihal perusakan sepeda motor," ujar dia.
Insiden nahas itu bermula saat Uni dan Hayati dituduh merusak sepeda motor yang dikendarai Salsa dan Sania. Keempat perempuan itu memukuli dua terduga pelaku perusakan. Syaeful yang berada di lokasi mencoba melerai, tapi tiba-tiba datang rombongan pelaku yakni Dandi, Anda dan Risal alias Aso.
Dandi dkk langsung memukuli Syaeful secara membabi-buta. Dandi bahkan mencabut sebilah badik yang membuat korban kabur untuk menyelamatkan diri. Dandi kemudian mengejar dan menikam almarhum beberapakali. Pelajar itu pun akhirnya meregang nyawa dengan sejumlah luka pada bagian paha, pinggul dan kepala.
Syaeful yang sudah sekarat akhirnya ditemukan oleh rekannya, Ardiansyah dan Aldo di tempat sampah di Komplek Perumahan Griya Fajar Mas, Kecamatan Rappocini, Makassar. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Haji, sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo. Namun, nyawa Syaeful tidak berhasil diselamatkan.
Muari menjelaskan pihaknya telah mengamankan seorang rekan Syaeful yakni Ivan yang diduga mengetahui kejadian itu. Hingga Rabu, 29 Juli, Ivan yang berstatus saksi masih diperiksa di Markas Polsek Rappocini. Adapun, para terduga pelaku penganiayaan disinyalir melarikan diri. "Kabur ke luar Makassar," ujarnya.
TRI YARI KURNIAWAN