TEMPO.CO, Situbondo - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, hanya sanggup memasok kebutuhan air bersih untuk sepuluh desa yang kekeringan selama satu bulan. Air bersih itu rencananya dipasok pada 28 Juli-29 Agustus 2015.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo Zainul Arifin mengatakan pihaknya memasok 15 ribu liter air bersih menggunakan tiga truk tangki. Secara bergiliran, setiap desa dipasok air bersih tiga hari sekali. “Setiap desa punya dua-empat tandon untuk menyimpan air,” katanya, Rabu, 29 Juli 2015.
Sepuluh desa yang kekeringan itu tersebar di delapan kecamatan. Di antaranya Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih; Desa Sobet, Kecamatan Jangkar; Desa Curahtatal dan Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa. Lalu Desa Silomukti, Kecamatan Mlandingan; Desa Gunung Putri dan Desa Cemara, Kecamatan Suboh; Desa Plalangan, Kecamatan Sumbermalang; Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur; dan Desa Balung, Kecamatan Kendit.
Tapi pasokan air bersih itu hanya cukup untuk satu bulan. Sebab alokasi anggaran air bersih di APBD 2015 Situbondo minim, yakni hanya Rp 24 juta. Rencananya, BPBD setempat mengajukan permohonan bantuan air bersih ke BPBD Provinsi Jawa Timur.
Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo Syaifullah mengatakan tahun ini pemerintah pusat sebenarnya memberikan bantuan keuangan sebesar Rp 10 miliar untuk Situbondo. Bantuan tersebut dialokasikan untuk membuat sumur bor di 42 titik di 10 desa yang kekeringan. “Dengan sumur bor itu kami berharap kekeringan bisa teratasi,” katanya.
Sumur bor tersebut diperkirakan bisa digunakan penduduk pada 2016.
IKA NINGTYAS