Dari mana arah tembakan datang?
Begitu lihat, sudah sembahyang. Begitu kami tiba, mereka sedang berdoa menghadap mimbar. Tidak sampai satu menit, terdengar suara: Hei, kita sudah kasih surat kenapa melakukan ini? Menyampaikannya dengan pakai TOA, namun tidak ada yang balik muka. Saya dengan beberapa orang menuju lurus ke mimbar. Begitu kita ke sana, saya diam saja. Karena saya jaga mereka. Lalu, jemaah yang sedang beribadah di sana ada yang angkat tikar dan angkat senjata. Sekitar 30 orang. Mereka pakai baju putih. Mereka angkat senjata langsung kokang. Di antara mereka ada yang lempar batu ke kami.
Apa yang terjadi setelah tembakan itu?
Karena tujuan kami mau sampaikan (protes) ternyata langsung tembak ke arah atas, dan kaki. Mereka di barisan tengah gunakan senjata tajam dan lainnya semua pegang pistol. Ibu-ibu menyingkir ke kantor dan semua senjata ke arah massa. Begitu dengar tembakan, bapak Bupati datang, anggota DPR asal Toli yang datang ada di sana , anggota DPR Papua. Tapi karena tembak kiri-kanan, akhirnya Bupati mundur. Sambil mundur, mulai lempar batu.
Jadi ditembak dulu baru lempar batu?
Kami waktu tiba ditembak. Jumlah kami sekitar 30 orang. Setelah dengar tembakan, baru dari mana-mana datang. Kami ditembak arah kaki. Dari jalan belakang kios , Kapolres tunjuk ada rekaman mengatakan: pak Bupati dengan presiden GIDI kami sudah bicara, maka kami melakukan ibadah di luar.
Akhirnya massa berbagi, mau demo Bupati dan Presiden GIDI. Akhirnya lempar batu. Tembakan juga membabi buta. Ada yang sudah jatuh. Tepat di depan Bank Papua ada adik kena peluru dan jatuh di parit di jalan masuk ke Bank Papua. Posisinya sedang lempar batu lalu kena peluru dari arah kiri. Jadi seakan- akan yang bersenjata itu ada dalam kios.
Baca juga:
Cerita Istiqomah, Pengemudi Go-Jek yang Digepruk di Jalan
Buntut Go-Jek Digepruk, Ahok Ancam Gusur Ojek Pangkalan
Deddy Mizwar: Jawa Barat Darurat Kekeringan
Selanjutnya: Siapa yang menembak?