TEMPO.CO, Kediri - Bupati Kediri Haryanti Sutrisno menolak dituduh mempraktekkan politik dinasti di pemerintahan Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Dia mengklaim seluruh proses pemilihan terhadap anggota keluarganya dilakukan secara demokratis.
Saat dicegat setelah mendaftarkan diri di Komisi Pemilihan Umum, Selasa, 28 Juli 2015, ibu bupati ini membendung semua pertanyaan seputar tudingan politik dinasti keluarganya itu dengan tenang. Dia mengatakan terpilihnya dia menjadi Bupati Kediri meneruskan kepemimpinan suaminya sudah melalui proses yang demokratis.
“Saya ini dipilih, bukan ditunjuk,” ucap perempuan yang berprofesi sebagai dokter umum ini, Selasa, 28 Juli 2015.
Hal mendasar yang membedakan politik dinasti dan politik demokrasi, menurut Haryanti, adalah pada proses pemilihannya. Politik dinasti, menurut persepsi dia, adalah sebuah pemerintahan yang berbentuk kerajaan, yang status kepemimpinannya ditunjuk oleh orang yang lebih berkuasa.
Sedangkan proses pemilihan kepala daerah yang dia lalui merupakan proses pemilihan langsung oleh masyarakat Kediri. “Tidak semua keluarga bisa jadi,” ucapnya.
Untuk pencalonannya kembali di periode 2015-2020, Haryanti mengaku semata-mata ingin meneruskan program kerjanya selama lima tahun terakhir. Dia juga berjanji akan mengikuti seluruh tahapan pemilihan yang ditentukan KPU hingga proses pemilihan mendatang.
Kepemimpinan Bupati Haryanti di Kediri kerap disorot kelompok masyarakat antikorupsi dan pengamat politik sebagai sebuah dinasti. Bagaimana tidak, keluarga Haryanti telah berkuasa di kabupaten ini sejak 15 tahun lalu, dan diprediksi masih akan langgeng hingga lima tahun ke depan dalam pemilihan kepala daerah serentak tahun ini.
Sutrisno, suami Haryanti yang kini menduduki kursi Ketua DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Kediri adalah Bupati Kediri periode 2000-2005 dan 2005-2010. Setelah tak lagi bisa mencalonkan diri, dia mengajukan Haryanti sebagai penggantinya. Tak tanggung-tanggung, pemilihan kepala daerah itu diikuti pula istri keduanya, Nurlaila, melalui partai berbeda. Hasilnya, Haryanti terpilih menjadi Bupati Kediri periode 2010-2015.
Para era kepemimpinannya ini pula, adik ipar Haryanti, Sulkani, terpilih menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kediri. Bak gayung bersambut, Sulkani juga memperistri adik Wali Kota Kediri Abdullah Abubakar.
Di luar pemerintahan, Haryanti memiliki akses komunikasi di kalangan pengusaha. Ini lantaran menantunya, Rachmadi Yogiantoro, menjabat Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Kediri. Dia ikut hadir dalam pencalonan kembali Haryanti, Selasa, 28 Juli 2015.
HARI TRI WASONO