Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Geledah Kantor Bupati Barru, Ini yang Disita Tim Bareskrim

image-gnews
(dari kiri) Bupati Barru Idrus Syukur, Menhub EE Mangidaan, Menko perekonomian Chairul Tanjung dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, saat penekanan tombol Ground breaking (peletakan batu pertama) pembangunan rel kereta api, di Siawung, Barru, Sulsel, 12 agustus 2014. Pembangunan rel kereta diawali dari Barru ke Pangkep, sepanjang 34 kilometer. TEMPO/Iqbal Lubis
(dari kiri) Bupati Barru Idrus Syukur, Menhub EE Mangidaan, Menko perekonomian Chairul Tanjung dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, saat penekanan tombol Ground breaking (peletakan batu pertama) pembangunan rel kereta api, di Siawung, Barru, Sulsel, 12 agustus 2014. Pembangunan rel kereta diawali dari Barru ke Pangkep, sepanjang 34 kilometer. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengeledah Kantor Bupati Barru di Jalan Trans Sulawesi, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Selasa, 28 Juli 2015. Dalam penggeledahan yang berlangsung tertutup itu, penyidik Bareskrim berhasil menyita belasan dokumen yang berkaitan dengan kasus pemerasan dan tindak pidana pencucian uang yang menjerat Bupati Barru, Idris Syukur.

Penggeledahan di kantor pemerintahan, khususnya di ruang kerja orang nomor satu di Kabupaten Barru itu dimulai menjelang sore sampai magrib. "Kegiatan di Kantor Bupati Barru sudah selesai. Hasilnya kami menyita 19 item dokumen," kata Kepala Unit V Subdit II Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, Ajun Komisaris Besar Syamsubair, Selasa, 28 Juli.

Usai melakukan penggeledahan di Kantor Bupati Barru, tim Bareskrim melanjutkan kegiatannya ke rumah dinas Bupati Barru. Di lokasi itu, tim Bareskrim masih melakukan penggeledahan. Kepolisian masih mencari dokumen atau berkas yang berkaitan dengan kasus pemerasan dan tindak pidana pencucian uang yang menjerat Idris. "Iya (penggeledahan) lanjut ke rumah dinas," ucap dia.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Victor E Simanjuntak, membenarkan ihwal penggeledahan di kantor dan rumah dinas Bupati Barru. Sampai sore tadi, Victor mengaku masih menunggu hasil penggeledahan yang dilakukan anggotanya. "Itu berkaitan kasus pemerasan yang kami tangani," ujar dia singkat.

Kasus pemerasan dan tindak pidana pencucian uang yang dilakukan Idris disinyalir berkaitan izin usaha ekspolrasi pertambangan dari salah satu perusahaan besar di Sulawesi Selatan dan Indonesia pada 2012. Dalam kasus itu, Bareskrim telah menyita sebuah kendaraan milik Idris yakni mobil Mitsubishi Pajero Sport berwarna hitam. Mobil itu diduga diperoleh dengan cara memeras pengusaha untuk memuluskan izin usahanya.

Saat ini, mobil mewah itu dititipkan di Markas Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Makassar. Kendaraan itu disita penyidik dari salah satu rumah kerabat Idris di Jalan Hertasning, Kamis, 23 Juli, sekitar pukul 10.00 Wita. Kepolisian tidak menampik kemungkinan adanya penyitaan kendaraan lain yang diduga terkait kejahatan Idris.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain kasus pemerasan dan tindak pidana pencucian uang dalam perizinan usaha pertambangan, Idris juga dibidik Bareskrim dalam sederet kasus lainnya. Di antaranya, kasus pemerasan atau gratifikasi terhadap pengusaha di Pelabuhan Garongkong serta kasus dana pembangunan rumah toko dan pasar di Kabupaten Barru.

Pengacara Idris, Andi Syafrani, belum berhasil dikonfirmasi. Berulangkali dihubungi Tempo, Syafrani tidak juga mengangkat teleponnya. Pesan singkat yang dilayangkan Tempo juga belum direspon. Sebelumnya, Syafrani mengaku kliennya dijerat kasus pemerasan dan pencucian uang, tapi tidak merincinya terkait proyek yang mana. Musababnya, pihaknya menunggu informasi resmi dari Bareskrim.

Syafrani mengatakan pihaknya segera mengambil sikap setelah kliennya diperiksa dan mengetahui posisi kasusnya. "Terkait langkah penyidik untuk melakukan penyelidikan kasus-kasus lain itu adalah hak penyidik. Yang jelas pak bupati akan melakukan langkah-langkah hukum setelah mengetahui posisi kasusnya dan menyampaikan keterangan ke penyidik," ujar dia.

TRI YARI KURNIAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dinyatakan Korupsi, Bupati Mesuji Divonis 8 Tahun Penjara

5 September 2019

Tersangka Bupati Mesuji Khamami selesai menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2019. Khamami diperiksa sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pembangunan proyek infrastruktur di Pemerintah Kabupaten Mesuji Tahun 2018. TEMPO/Imam Sukamto
Dinyatakan Korupsi, Bupati Mesuji Divonis 8 Tahun Penjara

Putusan itu sama sekali tidak turun dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


Menteri Tjahjo Tanggapi Penangkapan Dua Bupati oleh KPK

5 September 2019

Drg Romi Syofpa Ismael berbincang dengan Mendagri Tjahjo Kumolo di kantor Kemendagri, Jakarta, Rabu, 31 Juli 2019. Pada 2016, seusai melahirkan, Romi mengalami lemah tungkai kaki yang menyebabkannya harus duduk di kursi roda hingga saat ini. Namun keadaan itu tidak menghalangi dirinya untuk tetap bekerja memberikan pelayanan kepada masyarakat di puskesmas. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menteri Tjahjo Tanggapi Penangkapan Dua Bupati oleh KPK

Kepala daerah seharusnya mengetahui semua regulasi, mana yang melanggar dan yang tidak, supaya tidak lagi terjaring KPK.


Seusai Penuhi Panggilan KPK, Utut Irit Bicara

18 September 2018

Ketua Fraksi PDI Perjuangan Utut Adianto Wahyuwidayat mengucap sumpah jabatan saat pelantikan di Rapat Paripurna DPR, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 20 Maret 2018. Rapat Paripurna DPR melantik Utut Adianto sebagai Wakil Ketua DPR sebagai hasil dari revisi UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3), dimana salah satu poin dalam UU menyebutkan penambahan unsur pimpinan DPR dari Fraksi Partai pemenang Pemilu. TEMPO/Amston Probel
Seusai Penuhi Panggilan KPK, Utut Irit Bicara

Utut mengaku ditanya prihal kaitan dirinya dengan Tasdi, Bupati Purbalingga (nonaktif).


Jika Ditahan Polisi, Nur Mahmudi Ismail Ancam Ajukan Praperadilan

12 September 2018

Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail turun ke lubang pembuatan drainase di Jalan Margonda Raya, (21/11). Tempo/Ilham Tirta
Jika Ditahan Polisi, Nur Mahmudi Ismail Ancam Ajukan Praperadilan

Polres Depok akan memeriksa Nur Mahmudi Ismail, mantan Wali Kota Depok, dalam kasus pelebaran Jalan Nangka.


Gubernur Banten Bersih-bersih dari Debu Korupsi yang Tebal

4 September 2018

Gubernur Banten Wahidin Halim (tengah) bersama Ketua DPW PKS Banten Miftahudin (kanan) dan Ulama senior KH Zaenal Abidin (kiri) mengikuti Istigosah dan Doa Bersama untuk keselamatan warga Rohingya-Myanmar di Mesjid Albantani Serang, 5 September 2017. Wahidin Halim bersama jajaran Muspida, sejumlah Ulama serta ratusan ASN dan warga masyarakat menggelar Istigosah dan doa bersama. ANTARA/Asep Fathulrahman
Gubernur Banten Bersih-bersih dari Debu Korupsi yang Tebal

Gubernur Banten Wahidin Halim berjanji lakukan pemberantasan korupsi dan perombakan pejabat melalui seleksi dan lelang jabatan.


Nur Mahmudi Ismail Jadi Tersangka, Kawan-kawannya Berkumpul

29 Agustus 2018

Rumah mantan Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail pasca penetapn sebagai tersangka kasus korupsi, Griya Tugu Asri, Depok, Rabu, 29 Agustus 2018. Tempo/Irsyan
Nur Mahmudi Ismail Jadi Tersangka, Kawan-kawannya Berkumpul

Polisi menetapkan mantan Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail jadi tersangka korupsi pembangunan jalan.


Korupsi Bupati Hulu Sungai Tengah, 25 Mobil Mewah Diangkut Kapal

17 Maret 2018

Ekspresi Bupati Hulu Sungai Tengah Abdul Latif setelah menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, 20 Februari 2018. Abdul Latif diperiksa sebagai tersangka terkait  kasus suap pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Damanhuri, Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan. TEMPO/Imam Sukamto
Korupsi Bupati Hulu Sungai Tengah, 25 Mobil Mewah Diangkut Kapal

KPK membawa 25 mobil mewah hasil korupsi Bupati Hulu Sungai Tengah Abdul Latief dengan kapal.


KPK Geledah 5 Lokasi Kasus Korupsi Wali Kota Kendari dan Ayahnya

3 Maret 2018

Calon Gubernur Sulawesi Tenggara 2018-2023, Asrun (kedua kanan) dan Walikota Kendari Adriatma Dwi Putra (kedua kiri) dikawal petugas saat tiba di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, 28 Februari 2018. Ayah dan anak ini terjaring OTT di Jalan Syech Yusuf, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari. ANTARA
KPK Geledah 5 Lokasi Kasus Korupsi Wali Kota Kendari dan Ayahnya

Kasus korupsi Wali Kota Kendari Adriatma yang disidik KPK melibatkan ayahnya yang menjadi calon gubernur.


Bupati Rita Widyasari Dijerat Pencucian Uang, KPK Sita Aset

16 Januari 2018

Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari berjalan keluar mengenakan rompi tahanan usai pemeriksaan di Gedung KPK, 6 Oktober 2017. Rita ditangkap KPK atas dugaan suap perizinan perkebunan kelapa sawit di Desa Kupang Baru. Tempo/Ilham Fikri
Bupati Rita Widyasari Dijerat Pencucian Uang, KPK Sita Aset

Laode mengatakan penyidik KPK telah menyita beberapa aset yang diduga hasil pencucian uang.


Berikut 8 Bupati dan Wali Kota yang Terjerat Korupsi pada 2017

1 Januari 2018

Dua tersangka mantan Bupati Batubara OK Arya Zulkarnain (kiri) dan mantan walikota kota Tegal, Siti Masitha Soeparno, berjalan bersama seusai menjalani pemeriksaan, di gedung KPK, Jakarta, 11 Desember 2017. OK Arya Zulkarnain diperiksa kasus suap pekerjaan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Batubara Tahun 2017 dan Siti Masitha Soeparno diperiksa kasus suap pengelolaan dana jasa pelayanan RSUD Kardinah Kota Tegal tahun 2017 dan pengadaan barang jasa di lingkungan kota Tegal TA 2017. TEMPO/Imam Sukamto
Berikut 8 Bupati dan Wali Kota yang Terjerat Korupsi pada 2017

Dalam laporan kinerja akhir 2017, KPK mencatat 12 perkara korupsi yang melibatkan bupati, wali kota dan wakilnya dalam berbagai perkara.