TEMPO.CO, Surabaya - Polisi akan menyiagakan sekitar 1.500 anggota untuk menyukseskan pelaksanaan Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang. Personel akan disiagakan mulai H-1 sebelum Muktamar.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan Kodam V Brawijaya," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf di kantornya, Selasa, 28 Juli 2015.
Baca Juga:
Anas menjelaskan 1.500 personel ini diambil dari Kepolisian Resor Kabupaten Sidoarjo dan Kepolisian Daerah Jawa Timur. Saat ini belum ada laporan adanya potensi kerusuhan.
"Belum ada laporan adanya hal-hal yang gawat. Hanya, kami mengantisipasi soal kemacetan. Mungkin nanti ada rekayasa lalu lintas," ujar Anas.
Karena itu, menurut Anas, polisi yang akan lebih banyak diterjunkan adalah polisi lalu lintas. "Para polisi lalu lintas akan melakukan rekayasa lalu lintas dari maupun menuju area Muktamar yang dipusatkan di alun-alun Jombang."
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan polisi akan dibantu beberapa personel dari TNI. Hal ini dirasa perlu karena Presiden Joko Widodo dipastikan akan hadir membuka Muktamar. "Karena memang Presiden jadi harus ada pengamanan khusus," tuturnya.
Muktamar NU ke-33 di Jombang pada 1-5 Agustus 2015 akan dibuka malam hari di Alun-alun Jombang. Proses pemilihan Rais Aam Syuriah dan Ketua Umum Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) rencananya digelar di Alun-alun Jombang. Sedangkan empat pondok yang sudah ditunjuk akan digunakan sebagai tempat pembahasan sidang komisi-komisi.
EDWIN FAJERIAL