TEMPO.CO, Bandung - Musim kemarau panjang mengakibatkan harga sayur-sayuran melonjak. Lonjakan harga juga terjadi di Pasar Kosambi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Bandung Wetan, Bandung, Jawa Barat, Senin, 27 Juli 2015.
Menurut Iyah, 60 tahun, pedagang sayur-sayuran di Pasar Kosambi, harga sayuran melonjak tajam karena musim kemarau panjang yang mengakibatkan hasil panen menurun. Adapun cabai dan bawang turun harga karena permintaan yang berkurang setelah Lebaran. “Musim kemarau, susah nanam sayurnya, jadi pada naik. Terutama buncis, kacang panjang, sama timun,” ujar Iyah.
Komoditas yang mengalami kenaikan adalah jenis sayur-sayuran. Harga buncis naik dari Rp 10 ribu menjadi Rp 20 ribu per kilogram. Harga mentimun naik dari Rp 8 ribu menjadi Rp 14 ribu per kilogram. Jengkol dari Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram.
Kenaikan yang cukup besar juga terjadi pada kacang panjang. Adapun jenis sayuran lain, mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan, mulai Rp 500 hingga Rp 2.000 per kilogram.
Selain sayuran, beras juga mengalami kenaikan harga, meski tak terlalu besar. Harga beras naik Rp 500 setiap jenisnya. Menurut pedagang, harga beras naik karena petani tidak bisa menanam padi di musim kemarau. Meski harga naik, tidak terjadi kekurangan pasokan beras di Pasar Kosambi.
Harga sayuran melonjak, sebaliknya harga cabai dan bawang turung. Cabai merah tanjung turun dari Rp 50 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Cabai domba turun dari Rp 80ribu menjadi Rp 40 ribu per kilogram. Cengek merah turun dari Rp 100 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilogram. Adapun bawang merah turun dari Rp 30 ribu menjadi Rp 26 ribu per kilogramnya.
Tak hanya sayuran, harga daging sapi di Pasar Kosambi pun mengalami kenaikan. Siddik, 60 tahun, pedagang daging sapi pasar Kosambi mengatakan tiga hari setelah Lebaran harga daging naik Rp 10-15 ribu per kilogram atau naik 10 persen dari penjagal. Hari ini mengalami kenaikan lagi Rp 2.000 per kilogramnya.
“Harga daging naik terus. Sekarang harga jual berkisar Rp 120–150 ribu per kilogram. Kalau dijual di bawah Rp 120 ribu, sudah tidak dapat untung,” ujarnya.
ADE FITRIA NOLA