TEMPO.CO, Tulungagung - Sebanyak 19 pegawai negeri sipil dipaksa berdiri di halaman kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tulungagung, Senin, 27 Juli 2015. Mereka tepergok tak berada di tempat kerja saat digelar inspeksi mendadak pada Senin pagi.
Dengan menahan malu, sebanyak 19 pegawai negeri yang bertugas di Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan Kantor Perpustakaan Kabupaten Tulungagung berdiri berjajar di halaman kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Mereka tak bisa mengelak saat tim BKD mendapati ruang kerjanya kosong pada awal pekan jam kerja.
Setelah mengikuti apel disiplin, belasan aparatur pemerintah itu digelandang ke ruang aula kantor BKD untuk menerima teguran dan arahan. Tak hanya BKD, perwakilan Satuan Polisi Pamong Praja dan inspektorat turut memberikan ceramah kepada para pegawai nakal tersebut. Hukuman tersebut ditutup dengan penandatanganan surat pernyataan untuk tidak telat atau membolos lagi pada jam kerja.
Sekretaris BKD Tulungagung Zaenal Falah mengatakan kinerja aparatur pemerintah saat ini telah banyak disorot masyarakat. Karena itu, dia melakukan sidak pada hari pertama kerja setelah libur sekolah untuk mendisiplinkan mereka. “Ini juga untuk meningkatkan kinerja PNS,” katanya.
Untuk sementara, para pegawai negeri tersebut hanya dikenakan teguran lisan dan pembinaan. Sebab, beberapa di antaranya menyampaikan alasan yang manusiawi meski tetap tak bisa dibiarkan. Jika perbuatan tersebut diulang, 19 PNS yang sudah terdata di inspektorat ini akan dijatuhi sanksi kepegawaian.
Bolosnya para pegawai negeri tersebut mendapat sorotan sejumlah masyarakat Kabupaten Tulungagung. Apalagi beberapa di antaranya bertugas di Dinas Pendidikan yang hari ini memulai aktivitas setelah libur panjang sekolah.
“Bagaimana bisa memberi teladan kalau perilakunya seperti itu,” ujar Wahyu Aji, salah satu orang tua murid.
HARI TRI WASONO