Muhammad Dahlan, 46 tahun, alumnus angkatan 1988, mengungkapkan bagaimana ilmu matematika bermanfaat dalam hidupnya. Menurut dia, ilmu matematika sangat membantunya bekerja di sektor perbankan. “Saya sering dikira dari jurusan ekonomi.” Kata Dahlan, lulusan matematika juga bisa seperti lulusan lain asal diberi kesempatan. Buktinya sekarang, lulusan matematika bisa bekerja di berbagai bidang kerja. “Yang menentukan siapa Anda ke depan adalah diri Anda sendiri.”
Lalu ada Irza Masdayeni alias Yeyen Ma’mun Rauf, dari angkatan 1985, yang mengembangkan usaha kateringnya, Primadeva. Pekerjaan, kata dia, tak harus sejalan dengan disiplin ilmu tempat kita belajar. Matematika berperan penting dalam usahanya ini. “Dengan matematika, kita bisa mengatur usaha dengan baik. Seperti soal pengaturan waktu,” ucapnya kepada Tempo.
Semasa kuliah, Yeyen juga sempat menjadi ketua himpunan. “Saya menikmati karena saya senang mengurus orang dan organisasi.” Pada kesempatan ini, Yeyen terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni Matematika.
Ketua panitia Temu Alumni, Muhammad Hasbi, mengatakan kegiatan ini acara kangen-kangenan. Sejak dibentuk untuk bidang strata 1 pada 1981, baru diadakan reuni akbar. “Sudah lama dibicarakan tapi baru terwujud tahun ini,” kata alumnus angkatan 1983 ini. Persiapannya sejak April, namun ada banyak alumnus yang tidak hadir karena terhambat jadwal dan jarak.
REZKI ALVIONITASARI| IRMAWATI