TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung akan membenahi taman di Jalan Maluku, Kota Bandung, yang tampak kusam dan tidak terawat. Menurut Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arief Prasetya, taman itu akan direvitalisasi menjadi taman terapi bagi kaum difabel dan berkebutuhan khusus.
Kondisi taman itu kini amat memprihatinkan. Jika malam datang, taman itu sangat gelap dan terlihat angker. Apalagi ditambah dongeng tentang hantu pastor kepala buntung yang bisa membuat bulu kuduk berdiri. Saking gelapnya, bahkan tak jarang lokasi tersebut dijadikan lokasi transit tunawisma dan waria.
Menurut Arief, revitalisasi akan dilakukan di dua sisi. Sebelah timur taman tersebut akan dijadikan taman terapi. "Taman terapi untuk penyandang cacat dan orang berkebutuhan khusus," kata Arief di Balai Kota Bandung, Jumat, 24 Juli 2015.
Disebut taman terapi, kata Arief, karena taman akan dilengkapi infrastruktur penunjang yang bisa dipakai oleh kaum difabel dan orang berkebutuhan khusus. "Pembangunannya bantuan dari komunitas terapi," ucap Arief. Tapi dia tidak menyebutkan jumlah bantuannya.
Sebelah barat taman, yang terdapat patung Pastor Verbraak di salah satu sudutnya, akan dibuat lebih terbuka. Rencananya, sebagian jeruji pagar yang mengelilingi patung legendaris itu akan dibongkar, sehingga patung tersebut langsung berinteraksi dengan jalan. "Jadi nanti patung ini bisa berinteraksi langsung dengan warga. Akan kami berikan prasasti berisi penjelasan tentang patung ini," ujarnya.
Patung Pastor Verbraak dibuat oleh The Dutch East Indian Army pada 1922 di Taman Maluku, yang dulu bernama Paradisi in Sole Paradisus Terrestris. Patung dari tembaga ini dirancang oleh seniman G.J.W. Rueb. "Pembangunan akan dimulai tahun ini. Seharusnya habis Lebaran," kata Arief.
PUTRA PRIMA PERDANA