TEMPO.CO , Bima - Satuan Narkotika dan Obat-Obatan Terlarang Polres Bima menangkap lima orang pemuda yang sedang berpesta ganja dan minuman keras di kawasan Amahami,Kota Bima Nusa Tenggara Barat. Pesat itu diadakan diatas mobil Anaza hitam berplat merah milik Dinas Koperindag Kota Bima Bernomor Polisi (Nopol) EA 21 SA. “Saat geledah ditemukan sejumlah alat bukti. Kemudian pelaku digelandang ke markas Satuan Narkoba (Satnar) Polres Bima Kota,” ujar Kasat Narkoba Polres Bima Kota AKP. H. Taufik, SH di kantornya, Jum'at 24 Juli 2015
Lima orang pemuda yang ditangkap itu adalah FD (15) MR (14) RM (14) RAI (25) dan AF (24). FD dan RM ditengarai anak Kepala Dinas Koperindag Kota Bima. Penangkapan itu bermula dari masyarakat yang didapatkan Satnarkoba Polres Bima soal adanya pesta narkoba. Setelah melakukan pengintain, polisi melihat gerak gerik yang mencurigakan dalam mobil yang sedang melintas di jalan lintas Amahami itu. "Anggota kami langsung menghadang mobil itu," ujar Taufik.
Dalam mobil, polisi menemuykan empat botol miras jenis Bir, satu botol miras jenis Sofi, dua paket ganja, satu sedotan serta tiga telepon genggam. Kini, kelima pemuda itu diamankan untuk kepentingan proses hukum. Namun, dalam tahap interogasi, hanya AF mengakui dua poket ganja tersebut miliknya. Tetapi, pihaknya tidak akan mudah percaya pada pengakuan AF. Sebab, pihaknya akan mendalami lebih jauh keterlibatannya dalam penggunaan narkoba dan miras. Termasuk tiga anak dibawah umur masing masing FD, MR dan RM.
Soal hasil hasil test urine sementara, semuanya negatif. Namun untuk menguatkan kepastiannya, akan dikirim ke Lab BPOM Mataram selama tiga hari. Belum lagi kalau masih dibutuhkan waktu tiga hari juga untuk proses pemeriksaan. “Minimal waktu yang dibutuhkan selama enam hari, baru ada kepastian hasil Lab BPOM Mataram,” jelasnya lagi
Taufik menambahkan, tiga orang anak dibawah umur yang ikut tertangkap akan dikembalikan ke rumah orang tua, sesuai Undang Undang perlindungan anak. Tetapi, proses hukum tetap berjalan. Sedangkan mobil Dinas yang sudah berganti warna platnya, masih diamankan.
FD, yang disebut sebut sebagai salah satu anak pejabat Diskoperindag mengaku masih duduk di bangku kelas sepuluh di salah satu SMA di Malang. Kedatangannya ke Kota Bima untuk berlibur dan akan segera kembali ke Malang. Sementara adiknya, RM telah dipulangkan ke rumah orangnya.
Saat itu juga, seorang wanita datang menjenguknya menangis histeris. Ia menjelaskan bahwa FD dan RM adalah anak pejabat di Diskoprindag Kota Bima. “Mereka datang libur saja. Mungkin salah kenal teman di Bima, jadi begini,” ujar ibu yang mengaku keluarga pejabat itu.
AKHYAR M NUR