TEMPO.CO, Banjarnegara - Bencana tanah longsor kembali mengancam warga di Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Saat ini wilayah yang kehilangan seratus warganya dalam tanah longsor yang terjadi pada akhir 2014 itu memiliki banyak tebing yang rawan longsor.
Kepala Desa Karangkobar, Kecamatan Karangkobar, Slamet, mengatakan wilayah yang dipimpinnya membutuhkan penanganan serius. Ia merinci, daerah yang rawan longsor itu ada di sekitar lapangan Desa Karangkobar. “Kami berharap Pemkab segera mencegah terjadinya bencana. Sebab dalam beberapa bulan lagi diperkirakan turun hujan, yang dapat meningkatkan risiko bencana longsor,” ujarnya, Jumat, 24 Juli 2015.
Menurut dia, beberapa tebing itu membutuhkan talut yang harus dibangun sebelum musim hujan datang. “Warga selalu merasa waswas saat turun hujan. Selain itu, ada beberapa ruas jalan rusak dan butuh diperhatikan secepatnya,” katanya.
Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo meminta pemerintah desa setempat segera membuat dan mengirim proposal kepada pemerintah Banjarnegara supaya pihaknya bisa segera melakukan penanganan. “Jika memang sudah membahayakan, saya minta kepala desa aktif berkomunikasi dengan dinas atau bidang terkait untuk mengantisipasi bencana longsor, apalagi bisa mengakibatkan korban jiwa,” kata Sutedjo.
Sedangkan ihwal kondisi jalan yang rusak, Sutedjo mengatakan pihaknya telah mengalokasikan anggaran perbaikan jalan kabupaten. Hanya, pemerintah masih menggunakan skala prioritas. “Meski dengan anggaran yang masih terbatas, Pemkab berupaya agar jalan yang rusak bisa segera diperbaiki semua. Namun dengan cara bertahap,” katanya.
ARIS ANDRIANTO