TEMPO.CO, Purwakarta - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengeluarkan kebijakan untuk mencegah pelajar mengemudi sepeda motor sendiri ke sekolah. "Mereka diancam tidak naik kelas dan subsidi kesehatannya dicabut," kata Dedi kepada Tempo, Jumat, 24 Juli 2015.
Dedi menjelaskan, kebijakan itu dikeluarkan karena dia mendapatkan laporan dari anak buahnya, bahkan dari warga langsung, tentang kasus kecelakaan lalu lintas yang menimpa pelajar di bawah umur saat membawa sepeda motor ke sekolah atau di luar jam sekolah.
Menurut Dedi, kondisi ini sudah sangat mengkhawatirkan lantaran banyak pelajar yang menjadi korban jiwa dalam kecelakaan itu. Kondisi di wilayah perkotaan dan pedesaan tidak berbeda.
Selama ini Pemerintah Kabupaten Purwakarta memberikan subsidi pendidikan dan kesehatan gratis kepada semua pelajar di semua jenjang pendidikan. "Subsidi tersebut otomatis kami cabut ketika si pelajar mengalami kecelakaan motor. Dan, semua biaya pengobatan menjadi tanggungan langsung orang tuanya," kata Dedi menebar ancaman. Dia juga mengatakan pelajar itu akan dikenai sanksi tak naik kelas sebagai realisasi program pendidikan karakter siswa.
Dedi yakin kebijakan tersebut bisa meminimalkan angka kecelakaan lalu lintas yang memakan korban jiwa dan menimbulkan luka-luka permanen pada anak-anak sekolah.
Kebijakan itu diterapkan tepat saat liburan panjang puasa dan Lebaran usai, yakni 27 Juli 2015. "Saya sudah instruksikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga agar membuat surat edaran kepada para kepala sekolah, terutama SMP dan sederajat serta SMA dan sederajat," kata Dedi.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purwakarta Andry Chairul mengatakan sudah menindaklanjuti instruksi bosnya tersebut. "Surat edarannya sudah kami buat," ujarnya.
NANANG SUTISNA