TEMPO.CO, Ternate - Sedikitnya 141 orang pengungsi Gunung Gamalama Ternate di empat titik pos pengungsian mulai terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut, hipertensi dan demam tinggi. Bahkan 23 orang pengungsi sempat dirujuk ke Rumah Sakit Umum Chasan Boesorie Ternate.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaity Radjabessy mengatakan, dari 141 orang pengungsi yang terserang penyakit rata-rata banyak didominasi kelompok usia anak-anak dan remaja. Mereka banyak terserang penyakit gangguan infeksi saluran pernapasan akut dan demam tinggi yang mencapai 81 orang. Sementara 36 orang pengungsi usia lanjut banyak menderita penyakit hipertensi.
“Ada juga penyakit yang diderita sejak lama, namun kebanyakan penyakit yang menyerang pengungsi Gamalama adalah gangguan pernapasan,” kata Nurbaity kepada Tempo, Kamis, 23 Juli 2015
Menurut Nurbaity, dari hasil pendataan dan observasi lapangan Dinas Kesehatan Kota Ternate, tingginya penyakit gangguan pernapasan yang menyerang pengungsi Gunung Gamalama, umumnya lebih banyak diakibatkan rendahnya kepedulian pengungsi mengunakan masker disetiap beraktivitas. Kondisi itu kian diperparah dengan tingginya aktivitas merokok di tempat pengungsian.
“Karenanya itu kami sudah meminta agar dipasang informasi larangan merokok di dalam ruangan pengungsian. Upaya itu penting untuk mengurangi dan menekan penderita gangguan pernapasan di kalangan pengungsi Gamalama,”ujar Nurbaity.
Hasyim Yusup, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate, mengatakan untuk mengurangi resiko gangguan kesehatan pada pengungsi Gunung Gamalama, pemerintah Kota Ternate setidaknya telah menyiagakan lebih dari empat armada kebersihan. Pihaknya juga memberlakukan kebijakan larangan membuang sampah sembarangan.
“Kami juga selalu menjaga pasokan air bersih untuk pengungsi gamalama. Beberapa tempat pembuangan sampah pun kami siapkan dalam ruangan. Tujuannya agar lingkungan pengungsian tetap terjamin kebersiahannya,”kata Hasyim.
Hasyim mengungkapkan, selain jaminan kebersihan di pos pengungsian, Pemerintah Kota Ternate juga menjamin biaya pengobatan bagi pengungsi gunung Gamalama yang terserang penyakit. Setidaknya dua puskesmas rawat inap dan satu rumah sakit umum disiapkan untuk tempat rujukan bagi pengungsi gamalama yang mengalami gangguan kesehatan.
“Intinya, kami akan selalu berupaya semaksimal mungkin menangani bencana gunung Gamalama. Apalagi Wali Kota Ternate telah mengintruksikan untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk pengungsi Gamalama,”ujar Hasyim.
Kamis, 16 Juli 2015, Gunung Gamalama mengeluarkan asap tebal disertai abu vulkanik setinggi seribu meter dan mengarah ke barat laut Ternate. Akibatnya tiga kelurahakan diselimuti abu vulkanik Gamalama. Bandara Sultan Babullah Ternate juga sempat ditutup. Erupsi Gamalama bahkan mengakibatkan ribuan warga di tiga kelurahan terpaksa dievakuasi.
BUDHY NURGIANTO