TEMPO.CO, Bondowoso - Tidak kurang dari 25 warga di Dusun Sepanas, Desa Rejoagung, Kecamatan Sumberwringin, mengungsi dari sebuah pemukiman di kawasan Perhutani sepanjang erupsi Raung sebulan terakhir ini. Dusun Sepanas ini jaraknya sekitar tujuh kilometer dari puncak Raung.
Camat Sumberwringin Mochamad Taufan dihubungi TEMPO, Kamis pagi, 23 Juli 2015 mengatakan Dusun Sepanas merupakan salah satu pemukiman terdampak erupsi Gunung Raung. Semburan abu vulkanik Raung juga sempat mengguyur pemukiman yang berada di kawasan Perhutani ini. "25 warga yang berpindah ke rumah saudara-saudaranya," kata Taufan. Menurut Taufan, warga yang mengungsi ini hanya berpindah dalam kecamatan Sumberwringin saja.
"Bisa jadi mereka pindah karena memang sedang hari raya sekaligus lantaran semburan abu vulkanik Gunung Raung," kata Taufan.
Dia juga mengatakan warga yang sementara pindah rumah ini setiap harinya mengurus kebun kopi serta petani kentang. Kendati menjadi daerah terdampak, sebagian warga masih tetap beraktivitas di ladang mereka. "Melihat situasi dulu ketika akan pergi ke kebun atau ladangnya," katanya.
Berdasarkan data pengamatan kegempaan yang diperoleh TEMPO, Kamis, 23 Juli 2015, pada pukul 00.00 hingga 06.00 WIB masih terjadi tremor dengan amplitudo 5-32 milimeter dominan di angka 27 milimeter. Dan pengamatan kegempaan pada pukul 06.00 hingga 12.00 WIB, terjadi tremor dengan amplitudo 6-32 milimeter dan dominan 27 milimeter.
Sedangkan pengamatan secara visual memperlihatkan cuaca terang dan angin tenang. Asap kelabu tebal masih menyembur dari kawah Raung dengan ketinggian hingga 2 kilometer dan condong mengarah ke Barat dan Barat Daya.
Sementara itu, status aktivitas Gunung Raung hingga saat ini masih tetap di level siaga. Hujan abu tipis dirasakan sekitar Sumberwringin. Lantaran angin saat ini condong ke arah Barat, sejumlah kawasan di Kabupaten Jember seperti di Kecamatan Maesan juga terkena hujan abu. Bahkan, Kamis siang ini, abu terbawa angin hingga ke Lumajang.
DAVID PRIYASIDHARTA