TEMPO.CO, Bandung - Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kota Bandung diresahkan oleh tangan-tangan jahil yang merusak sarana kamera pemantau alias CCTV di beberapa titik di Kota Bandung.
Menurut Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Telematika Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Bandung Srie Dhiandini, dari sekitar 95 unit CCTV yang terpasang di 75 titik, 12 unit CCTV yang terkoneksi dengan Pusat Komando Bandung Command Centre ini sudah tidak berfungsi lantaran kabel koneksinya dipotong oleh orang tidak dikenal.
"Sering banyak orang iseng, kabel CCTV-nya digunting. Kemarin seminggu sebelum Lebaran tercatat sudah ada 12 CCTV," ungkap Srie kepada Tempo, Kamis, 23 Juli 2015.
Hingga saat ini, Srie belum mengetahui alasan kabel-kabel CCTV tersebut dipotong. Beberapa titik CCTV yang dirusak di antaranya ada di Jalan Ahmad Yani, Tegalega; dan Jalan Cendana. "Ini jelas dipotong. Kalau putus karena faktor alam berbeda," imbuhnya.
Selain rusak karena dipotong orang, tujuh kamera CCTV lainnya juga rusak. Empat unit kamera, lanjut Srie, rusak karena boks panel kemasukan air dan tiga CCTV di Jalan Sukajadi tertimpa papan reklame. "Yang tertimpa papan reklame sampai saat ini belum diganti. Padahal sudah janji mau diganti," imbuhnya.
Srie menambahkan, Pemerintah Kota Bandung merasa kesulitan untuk merawat CCTV yang tersebar di seluruh penjuru kota. Untuk itu, Pemerintah Kota Bandung berencana menggandeng pihak swasta untuk meng-handle perawatan CCTV. "Ini tantangan besar. Kalau sama swasta akan dicek secara berkala," imbuhnya.
Srie berharap, penggunaan CCTV bisa meniru Korea Selatan. Di sana, CCTV digabungkan dengan alat komunikasi dua arah berbentuk speaker. Ketika ada seseorang yang tertangkap kamera melakukan pelanggaran, orang tersebut bisa langsung ditegur lewat speaker.
"Pemasangan speaker akan kita coba tahun ini. Di Korea satu kecamatan ada 4.000 kamera. Pak Wali Kota ingin untuk sementara ini ada 1.000 titik dulu," ujarnya.
PUTRA PRIMA PERDANA