Menanti Sosok Baru
Panitia seleksi calon pemimpin Komisi Yudisial meluluskan 18 dari 35 nama untuk mengikuti tes tahap akhir, yakni cek kesehatan dan wawancara, pada 3-4 Agustus 2015. Dua inkumben, Taufiqurrahman Syahuri dan Imam Anshori Saleh, terpental dari pemilihan. Di luar nama-nama yang sudah dikenal publik, inilah profil sebagian yang lain.
Sarman Mulyana
Sarman adalah tenaga ahli Komisi Yudisial yang kerap membantu para komisioner memeriksa dan menelusuri kasus-kasus etik para hakim. Mantan Direktur Pranata Tata Laksana Peradilan Militer Mahkamah Agung ini pernah memutus perkara putra mantan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Subagyo H.S. Sarman menyatakan putra Subagyo tersebut terbukti menggunakan obat terlarang.
Maradaman Harahap
Maradaman baru saja mendapat promosi sebagai Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama Semarang setelah berdinas selama dua tahun di Pengadilan Tinggi Agama Kepulauan Babel pada 2013-2014. Sebelumnya, pada 2006-2013, ia menjadi hakim tinggi di Badan Pengawasan Mahkamah Agung.
Totok Winarto
Seperti Sarman, Totok adalah calon dari internal KY yang bukan komisioner, melainkan tenaga ahli. Ia masuk tim KY yang bersama Mahkamah Konstitusi berniat membentuk Majelis Kehormatan setelah tertangkapnya Ketua MK waktu itu, Akil Mochtar.
Hotma David Nixon Simanjuntak
David adalah seorang pengacara yang sempat mengisi kekosongan kursi komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban pada Februari 2012. Ia juga aktif dalam Lembaga Perlindungan Hak-hak Asasi Manusia Independen, deklarator Lembaga Pemberdayaan dan Advokasi Masyarakat, serta deklarator Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Otong Rosadi
Dekan Universitas Ekasakti ini pernah menjadi saksi ahli gugatan duo “Bali Nine”, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, di Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. Ia mendukung upaya Andrew dan Myuran karena menilai grasi merupakan obyek materi pengadilan TUN lantaran bukan produk yudisial, melainkan produk hukum.
Wiwiek Awiati
Wiwiek adalah salah satu perempuan yang menjadi calon komisioner. Ia bersaing untuk merebut satu kursi dari perwakilan masyarakat dengan dua kandidat lain, yaitu Sukma Violetta dan Bonthiny Abi Moro. Wiwiek juga penasihat Tim Asistensi Pembaruan Peradilan Mahkamah Agung.
FRANSISCO ROSARIANS | RISET