TEMPO.CO , Jakarta -Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso menilai ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan kisruh Tolikara, Papua, untuk menyerang pemerintahan dan institusinya. Ia mengatakan, tak menutup kemungkinan pihak lain itu berasal dari luar negeri. "Penyelidikan Polisi masih panjang. Bisa saja kan ada keterlibatan pihak asing," ujarnya di Istana Negara kemarin.
Sutiyoso mengatakan bahwa pihaknya sebenarnya sudah memberikan peringatan kepada aparat setempat untuk mengantisipasi terjadinya konflik. Informasi intelijen itu sudah diberikan pada 11 Juli atau sepekan sebelum penyerangan terjadi. Informasi ini kemudian direspons oleh Kepolisian setempat dengan menggelar rapat musyawarah pimpinan daerah yang melibatkan Bupati, tokoh agama, presiden Gereja Injili di Indonesia (GIDI). "Kalau tidak ada informasi dari kami, dari mana (aparat) tahu dan harus berjaga," katanya.
Ia menegaskan BIN telah melakukan tugasnya sesuai prosedur dengan memberikan informasi peringatan terjadinya kisruh. Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta itu enggan menyebut pihak mana yang sengaja menyudutkan pemerintah dengan kisruh Tolikara ini. Sutiyoso mengatakan Kepolisian harus melakukan investigasi khusus agar tidak menuduh sembarang orang.
Sementara itu Kepala Kepolisian Jenderal Badrodin Haiti mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 37 orang saksi. Dengan pemeriksaan tersebut, ia memperkirakan hari ini kepolisian sudah bisa menentukan tersangka dalam kisruh Tolikara. Tapi, ia enggan menyebut pihak mana yang kemungkinan menjadi tersangka. "Akan saya sampaikan kalau tersangka sudah ditangkap," katanya.
Badrodin mengatakan dengan fakta hukum yang ada serta penetapan tersangka, Kepolisian bisa mengembangkan kasus untuk mencari tersangka lain dan aktor intelektual di balik kisruh Tolikara. Hingga kini, kata Badrodin, kepolisian masih melakukan pengamanan di Tolikara. Polisi juga membersihkan puing-puing bangunan yang rusak dan renovasi. "Proses ini memerlukan waktu. Di lokasi pengungsian juga memerlukan pengamanan dari Polri jadi pengamanan masih jalan terus," katanya.
ANANDA TERESIA