TEMPO.CO, Bandang - Perusahaan Daerah (PD) Kebersihan Kota Bandung mencatat peningkatan jumlah sampah yang berasal dari pengunjung di taman Alun-alun Bandung pada hari libur Lebaran. Per hari jumlahnya mencapai 12 ton atau meningkat 400 persen dibanding hari biasa.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengomentari hal tersebut. Dari hasil penelusurannya ke sejumlah tempat wisata baru seperti Alun-alun Bandung dan Jalan Asia-Afrika, dia mengklaim peningkatan jumlah sampah 90 persen disumbangkan oleh wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung.
"Kemarin saya datang ke Alun-alun, rata-rata yang tidak tertib buang sampah sembarangan bukan orang Bandung," kata Ridwan Kamil di kantornya, seusai inspeksi mendadak ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung, Rabu, 22 Juli 2015.
Selain membuang sampah, para wisatawan kerap tidak disiplin. Masih banyak pula pengunjung yang berdiri di atas bangku, bola, dan pot bunga besar.
"Yang duduk sembarangan di bangku, bola batu saya cek 95 persen bukan orang Bandung saya filling orang Bandungnya sudah kena kampanye ketertiban," tuturnya.
Ridwan Kamil menilai peningkatan jumlah sampah di beberapa lokasi wisata wajar. Artinya, lokasi-lokasi tersebut mulai populer sebagai salah kunjungan wisata.
"Banyak atau tidak sampah itu relatif, tergantung manusianya. Semakin populer sebuah tempat, semakin banyak manusia, pasti membawa volume sampah yang berbanding lurus. Kuncinya bukan tinggi rendah, tapi seberapa responsif permasalahan yang timbul kemudian direspons Dinas Kebersihan," akunya.
Hingga beberapa hari ke depan wisatawan diprediksi masih akan mengunjungi Kota Bandung. Untuk itu, Ridwan Kamil mengimbau kepada PD Kebersihan untuk terus meningkatkan pelayanan.
"Alhamdulilah relatif bersih karena PD Kebersihan berinovasi menempatkan mobil-mobil kebersihan dan jumlah petugas hampir tiga kali frekuensinya lebih banyak," tandasnya.
PUTRA PRIMA PERDANA