TEMPO.CO, Subang - Kepala Kepolisian Resor Subang Ajun Komisaris Besar Agus Nurpatria mengatakan indikasi kemacetan panjang bakal terjadi di ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) pada puncak arus balik bisa dibaca dengan melihat arus kendaraan yang melintas di rest area kilometer 102+300 jalur B.
"Kalau hitungan kendaraan di lokasi kilometer 102+300 sudah mencapai 2.000-2.500-an per jam, antreannya dari pintu gerbang tol Cikopo akan sampai ke kilometer 98," kata Agus, Rabu, 22 Juli 2015.
Agus telah menghitung jumlah kendaraan arus balik di ruas tol terpanjang di Indonesia tersebut secara saksama pada puncak arus balik yang terjadi sepanjang Selasa, 21 Juli 2015. Saat itu antrean kendaraan mengular sampai 20 kilometer. Menurut Agus, pantauan itu akan menjadi bahan evaluasi untuk mengamankan arus balik tahun depan.
Menurut Agus, solusi paling jitu buat mengurangi kemacetan di dalam ruas tol dengan tarif termahal di Indonesia tersebut yakni PT Lintas Marga Sedaya (LMS) sebagai pengelola Cipali harus melakukan rekayasa lalu lintas maksimal di gerbang utama Cikopo. "Caranya, dengan menambah gardu pembayaran tarif dan kartu terusan menuju ruas tol Cikampek (Cikopo)-Jakarta," kata Agus memberikan saran.
Berita Menarik
Ditinggal Mati Suami, Wanita Ini Ingin Menikahi Anjingnya
Insiden Lillehammer, Kasus Salah Bunuh Agen Mossad
ISIS Rekrut Ayam Jadi Pembom Bunuh Diri, Kehabisan Amunisi?
Selain itu, manajemen PT LMS harus mendidik sumber daya manusia yang bertugas di gardu pembayaran supaya bisa melayani setiap konsumen dengan waktu lebih cepat. Menurut Agus, waktu pelayanan di pintu tol maksimal enam detik.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Subang Ajun Komisaris Ridwan mengimbuhkan, selain dua solusi tadi, para pengguna jalan harus rela membelokkan kendaraan mereka keluar lewat pintu gerbang Cilameri dan Kalijati. Jika keluar dari Cilameri, kendaraan bisa langsung masuk ke jalan alternatif Pagaden-Pamanukan, lalu ke jalur utama Pantura dan masuk ke Jakarta melalui pintu tol Jakarta-Cikampek, Kalihurip, Klari, atau Karawang Barat.
Adapun jika keluar dari pintu tol Kalijati, kendaraan bisa belok kanan di pertigaan Kalijati langsung menuju jalur tengah Kalijati-Cipeindeuy-Sadang kemudian masuk ke Jakarta via gerbang tol Sadang.
Pengemudi arus balik yang memaksakan mengikuti antrean panjang dari kilometer 98 ke kilometer 77 atau pintu utama Cikopo, dikhawatirkan akan mengalami masalah. "Misalnya kehabisan bahan bakar, pasti akan kerepotan. Sebab, di antara kilometer 77 dan 98 tidak ada pom bensin," ujar Ridwan.
Dengan sejumlah solusi di atas, ia berharap, pengamanan arus balik tahun depan bisa lebih baik ketimbang tahun sekarang. "Kami optimistis," kata Ridwan.
NANANG SUTISNA