TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengimbau kepada warganya agar lebih hemat dan bijak menggunakan air pada musim kemarau yang mulai melanda Kota Bandung. "Saya imbau kepada masyarakat agar lebih bijaksana dalam menggunakan air. Lebih hemat dan tidak menghamburkan air," kata Ridwan Kamil di Bandung, Selasa 21 Juli 2015.
Memang saat ini Kota Bandung belum masuk dalam kategori darurat kekeringan. Namun, ke depan agar lebih aman di musim kemarau, proyek pembuatan danau besar di Gedebage diharapkan bisaa menjadi solusi dampak buruk kekeringan. “Ada tiga hal yang akan dilakukan. Ada aspek hukum, imbauan, dan engineering,” katanya.
Sebagai langkah konkrit dalam waktu dekat ini, Ridwan Kamil juga akan menindak 800 pengusaha yang melakukan privatisasi air ilegal. Ridwan Kamil mengklaim langkah ini juga dilakukan sebagai salah satu upaya mengatasi kekeringan yang tengah melanda Kota Bandung. “Saat ini lagi disiapkan satgas untuk menindak 800 pelanggar sumber air secara industrial,” katanya.
Awalnya, kata Ridwan Kamil, para pelaku usaha ini tadinya hanya mengonsumsi air untuk kebutuhan sehari-hari. Namun lama kelamaan mereka justru memanfaatkan air dalam jumlah berlebihan tanpa membayar. Rencananya, pelaku usaha tersebut akan ditindak dan dibawa ke jalur hukum. “Saya belum tahu berapa meter kubik air yang diambil. Tapi dugaannya ada 800 pelanggar,” katanya.
PUTRA PRIMA PERDANA