Rudi belum banyak berkomentar ihwal pelariannya selama dua pekan seusai membunuh anaknya. Musababnya, pria yang tak mempunyai pekerjaan tetap itu masih menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Polsek Makassar. Kepolisian belum memberikan izin untuk mengambil keterangan Rudi lebih jauh sebelum pemeriksaan terhadap pembunuh anak itu dirampungkan.
Penganiayaan terhadap Tiara terjadi di rumahnya di Jalan Rappocini Raya, Gang I, Kecamatan Makassar, Selasa, 7 Juli, sekitar pukul 21.00 Wita. Dengan brutal, Rudi tega memukuli tengkuk dan kaki Tiara menggunakan sapu, penggaris kayu, dan balok kayu. Korban sempat dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo, tapi akhirnya tewas pada Rabu, 8 Juli, sekitar pukul 07.00 Wita.
Rudi akhirnya ditangkap di Jalan Arief Rate, Makassar, Selasa, 21 Juli, sekitar pukul 07.30 Wita. Ia diciduk setelah aparat Polsek Makassar membuntuti istri Rudi, Ani, 30 tahun, dan anak bungsunya, Hairil Hidayat, 8 tahun.
Mereka ternyata janjian bertemu. Saat melihat Rudi, petugas pun tak membuang kesempatan dan langsung mencokoknya. "Rudi kami tangkap tanpa perlawanan," kata Kepala Polsek Makassar Komisaris Sudaryanto.
Sudaryanto menerangkan pelarian Rudi seusai membunuh anaknya cukup panjang. Mulanya, pembunuh anak itu kabur ke daerah Tamalate, Makassar. Lalu, tepat pada 11 Juli, ia kabur ke Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan menumpang KM Siguntang. Karena tak mempunyai pekerjaan dan hidup terlunta-lunta di perantauannya, ia akhirnya memilih pulang pada 20 Juli dengan menumpang KM Lambelu.
Sesampainya di Makassar, Rudi menghubungi istrinya. Ia mengajak ibu Tiara itu bertemu dan membawakan anak bungsunya karena mengaku sangat rindu. Permintaan itu dikabulkan Ani yang ternyata sudah dibuntuti aparat. Belum lama bersua, Rudi langsung ditangkap dan digelandang ke Markas Polsek Makassar. "Kami sudah ambil tes darah dan tes urine," ucap Sudaryanto.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Rudi diketahui memang merupakan pecandu narkoba jenis sabu. Bahkan, sebelum membunuh Tiara, Rudi diketahui telah mengisap sabu sekitar dua hari sebelumnya. Sudaryanto mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah Rudi menghabisi tulang punggung keluarganya itu di bawah pengaruh narkotika atau tidak. "Kami masih harus periksa," tuturnya.
TRI YARI KURNIAWAN