TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa akan bertolak ke Tolikara untuk memantau renovasi ruko yang menjadi korban kerusuhan di Tolikara, Papua, pada Hari Raya Idul Fitri lalu.
Menurut data yang dihimpun Kementerian Sosial, 63 ruko terbakar dan rusak dalam kerusuhan yang berbau SARA itu. "Rabu, Insya Allah, saya ke Tolikara untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan dampak dari bencana sosial itu,” ujar Khofifah di rumah dinasnya, Senin, 20 Juli 2015.
Menurut Khofifah, untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan dampak dari bencana sosial merupakam tugas Kementerian Sosial.
Khofifah mengatakan telah menerjunkan tim ke Tolikara guna melihat secara langsung kondisi di Tolikara. Menurut aturan, Kementerian Sosial akan merenovasi ruko yang terkena dampak bencana. "TNI telah siap untuk membangun apabila bahan-bahannya sudah tersedia," kata Khofifah.
Khofifah menjelaskan, persediaan logistik untuk warga yang menjadi korban kerusuhan telah disiapkan. Tercatat 153 jiwa dari 38 kepala keluarga menjadi korban. Mereka mengungsi di belakang kantor Koramil dan Polres setempat.
Hingga kini, berbagai pihak telah mengirimkan bantuan ke Tolikara berupa makanan, pakaian dan juga uang tunai. Kapolda Papua memberikan bantuan uang sebesar Rp 30 juta, Pangdam XVII Cenderawasih senilai Rp 30 juta, Kapolri dan Bupati Tolikara masing-masing Rp100 juta.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, Kepolisian Daerah Papua telah memeriksa 27 orang. Enam di antaranya merupakan aparat kepolisian.
Sebelum ke Tolikara, Khofifah juga akan mampir ke Kabupaten Lani Jaya, Papua, untuk memastikan logistik korban bencana hujan es tercukupi hingga Oktober mendatang.
TIKA PRIMANDARI