TEMPO.CO, Bima - Dua kelompok pemuda di Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat yakni warga Desa Rade dan Desa Dena, kembali terlibat bentrokan susulan, Sabtu 18 Juli 2015 malam pukul 21.00. Bentrokan susulan ini skalanya lebih besar dari bentrok pertama, karena dua kelompok warga saling berhadapan menggunakan senjata api rakitan, , busur, dan panah.
Dalam bentrokan ini, dua warga , Kasim A Rahum 47 tahun Samsul A Kasim,21 tahun tahun, dilarikan ke RSUD Bolo, karena terkena tembakan.
Pemerintah kecamatan Madapangga menduga, korban luka-luka dalam bentrokan itu, tidak hanya dua orang, karena saat bentrokan berlangsung sekitar dua jam, korban terjatuh lebih dari satu orang. "Hingga kini sudah empat orang diterjan peluru,” kata Baba Rao tokoh masyarakat di Madapangga.
“Saya juga terkena lemparan batu lantaran menghalau anak anak muda yang bentrok,” kata Baba Rao kepada Tempo malam ini.
Sekretaris Camat Madapangga Abdul Hamid, mengatakan bentrokan ini melibatkan puluhan pemuda dari dua desa bertetangga itu. Mereka berhadap-hadapan dan saling senjata. Mereka bertemu di areal persawahan di perbatasan dua desa itu. "Bentrokan berlangsung satu jam, meski aparat kepolisian telah berusaha menghalau dua kelompok massa itu," kata A Hamid, Sabtu 18 Juli 2015.
Sehari sebelumnya, bentrokan terjadi di Kecamatan Madapangga antara desa Dena dan Desa Rade, Kecapatan Madapangga, Kabupaten, Bima, Nusa Tenggara Barat beberapa jam setelah Idul Fitri pada pukul 21.00 waktu setempat. Tiga buah rumah dilempari.
Saat insiden itu, warga yang tengah istirahat di rumah masing masingberhamburan keluar. Tiga rumah dan sebuah kios yang berada di sekitar kejadian itu juga diserang.
Saling serang antarwarga terjadi di perempatan Desa Dena, Jumat 17 Juli malam.
Warga yang emosi juga merusak sejumlah lapak milik pedagang dari salah satu kelompok. Bahkan beberapa rumah warga dan 1 unit kendaran milik polisis disandera.
Bentrok 2 kelompok warga yang masih bertetangga ini hanya dipicu masalah sepele, yakni saat ada anggoat muda polisi bebas tuga Bripda Adi menegur anak muda yang melakukan pesta miras di perbatasan Tonda. Akibat bentrokan ini, warga lainnya takut keluar rumah.
AKHYAR M NUR