TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Ternate menetapkan status siaga darurat bencana erupsi gunung Gamalama hingga dua pekan. Langkah itu diambil, lantaran aktivitas Gunung Gamalama tercatat mengalami peningkatan dan terus mengeluarkan abu vulkanik.
Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman mengatakan, penetapan siaga bencana dilakukan Pemerintah Kota Ternate sebagai langkah antisipasi dini guna mengurangi resiko terhadap dampak buruk aktivitas Gunung Gamalama. Penetapan itu mulai dilakukan sejak tanggal 18 Juli 2015 hingga 1 Agustus 2015. Pemerintah Kota Ternate juga sudah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ternate untuk siaga.
"Dalam status siaga bencana ini, Pemerintah Kota Ternate juga sudah mengevakuasi warga didua kelurahan yang terkena dampak Gunung Gamalama secara langsung, saya juga sudah meninjau langsung pos pengungsian korban Gamalama,” kata Burhan kepada Tempo, Sabtu 18 Juli 2015
Menurut Burhan, selama siaga bencana erupsi gunung Gamalama, Pemerintah Kota Ternate menjamin memberikan rasa aman untuk harta milik warga dua kelurahan yang dievakuasi. Pemerintah Kota Ternate juga membuat edaran tentang larangan untuk mendekati kawah Gunung Gamalama hingga radius 1,5 kilometer.
"Kami berharap dengan langkah ini resiko dari letusan Gunung Gamalama ini tak sampai menelan korban jiwa. Oleh sebab itu masyarakat saya minta agar tetap waspada,"ujar Burhan.
Ajun Komisaris Besar, Anis Prasteyo Santoso, Kapolres Ternate mengatakan, dalam status siaga bencana, polisi setidaknya menyiapkan dua ton satgas bencana alam dari fungsi internal polisi dan tim medis dari rumah sakit bhayangkara Ternate.
“Kami juga membentuk tim cepat penangulangan bencana untuk membantu pemerintah. Bahkan sore tadi polisi juga membantu mengevakuasi ratusan warga di dua keluarahan,”lanjut Anis.
Kamis 16 Juli 2015 Gunung Gamalama mengeluarkan asap tebal disertai abu vulkanik setinggi 900 meter. Akibatnya aktivitas Bandara Sultan Babullah ditutup dan ratusan warga di dua kelurahan terpaksa dievakuasi. Gunung Gamalama juga membuat aktivitas warga Ternate terganggu.
BUDHY NURGIANTO