TEMPO.CO, Malang - Sepuluh penerbangan dari Bandara Abdulrachman Saleh Malang batal akibat erupsi Gunung Raung. Penumpang arus mudik kecewa karena gagal berangkat. Delapan penerbangan di antaranya adalah penerbangan ekstra menggantikan penerbangan yang dibatalkan akibat penutupan Bandara Abdulrachman Saleh, Kamis 16 Juli 2015.
"Hari ini tak ada penerbangan sama sekali. Mudah-mudahan besok kembali dibuka," kata Kepala unit pelaksana teknis Bandara Abdulrachman Saleh, Suharno, Jumat 17 Juli 2015. Para penumpang kecewa karena mereka kembali gagal terbang untuk kedua kalinya.
Menurut Suharno, abu vulkanik dikhawatirkan berbahaya bagi penerbangan di Malang. Berbeda dengan Bandara Juanda Surabaya yang telah dibuka kembali, sampai saat ini Kementerian Perhubungan masih menutup seluruh aktivitas di Bandara Abdulrachman Saleh Malang.
Penutupan Bandara, kata Suharno, demi keamanan dan keselamatan penerbangan sipil. Bandara Abdulrachman Saleh melayani penerbangan Malang-Jakarta oleh Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Citilink, dan Batik Air. Sedangkan Malang-Denpasar dilayani Wings Air.
EKO WIDIANTO