Lebih lanjut, Tomi menjelaskan, setiap tahun SD Asshafa memang selalu mengadakan pentas seni, hanya temanya saja yang selalu berubah. Dia memastikan tidak pernah ada keberatan maupun protes dari orang tua siswa atas kegiatan kesenian itu.
Sebagai perbandingan, beberapa tahun lalu, kata Tomi, SD Asshafa pernah menggelar pementasan teater serupa dengan tema pertobatan. Tokoh utamanya ingin bertobat setelah membunuh 99 orang. "Di akhir pementasan, sang tokoh utama membunuh seorang kiai sebagai korban yang ke-100," kata Tomi.
Belakangan, sang tokoh ini menyesal dan berdialog dengan malaikat. Akhirnya, dia bertobat dan bisa masuk surga. "Nah, kami tentu bukan mengajarkan pembunuhan, melainkan pentingnya orang mengakui kesalahan dan bertobat," kata Tomi.
IMAM HAMDI