TEMPO.CO, Sumenep - Warga Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terancam merayakan Idul Fitri 1436 H dalam suasana gelap gulita.
Hal ini disebabkan kapal pengangkut solar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Diesel di Kangean hingga kini belum bisa berlayar karena cuaca buruk.
"Kabar terakhir, perahu pengangkut solar masih berlindung dari badai di Pulau Sepudi," kata Camat Arjasa, Mohammad Hosen, Kamis, 16 Juli 2015.
Menurut Hosen, saat ini stok BBM di PLTD Kangean hanya tersisa 14 ton solar. Jumlah tersebut hanya cukup untuk menyalakan listrik selama dua hari.
Kebutuhan solar PLTD Kangean sebanyak 7 ton solar perhari.
"Kalau perahu belum bisa berangkat, Pulau Kangean bisa gelap gulita," ujar Hosen.
Terpisah, Kepala PT PLN Cabang Sumenep, Slamet membenarkan perahu pengangkut solar belum bisa mencapai pulau Kangean karena cuaca buruk. "Yang tertahan di pulau Sepudi mengangkut 30 ton solar," katanya.
Meski cuaca buruk, Slamet mengatakan pihaknya mengirimkan tambahan stok solar ke PLTD Kangean sebanyak 40 ton. Dia berharap, perjalanan perahu lancar tanpa hambatan sehingga bisa mencapai Kecamatan Pulau Arjasa dalam waktu 12 jam.
Untuk menghindari pemadaman total, lanjut Slamet, PLTD Kangean terpaksa memberlakukan pengurangan jam nyala listrik.
Pada hari biasa listrik di Kangean menyala mulai 16.30 dan padam pada pukul 05.00 WIB. Namun karena stok solar menipis, jam nyala diubah menjadi pukul 17.00 hingga 23.00 wib. "Menyala lagi nanti pukul 02.00 sampai jam 05.00," kata Slamet.
MUSTHOFA BISRI