TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Gamalama di Pulau Ternate, Maluku Utara, meletus freaktik pada Kamis, 16 Juli 2015 pukul 09.58 WIT. Tinggi kolom letusan 1.000-1.500 meter di atas puncak kawah. Asap putih kelabu mengarah ke utara. Letusan freaktif terjadi akibat bertemunya air dengan magma di dalam kawah, sehingga melontarkan material abu dan pasir. Berdasarkan data pengamatan dari PVMBG Badan Geologi, letusan yang ada tidak diikuti dengan peningkatan aktivitas vulkanik yang ekstrem. Status tetap Waspada (level II).
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, mengimbau masyarakat tetap tenang. "Tidak perlu mengungsi. Di dalam radius 1,5 kilometer dilarang ada aktivitas masyarakat. Pendakian dilarang mendekati puncak kawah," ucap Sutopo dalam keterangan persnya, Kamis, 16 Juli 2015.
Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember, Bondowoso, dan Situbondo Provinsi Jawa Timur masih terus meletus. Asap kelabu hitam tebal keluar dari kawah dengan tinggi 1.500 -2.000 meter ke barat laut. Cahaya api dari lava pijar terlihat di puncak kawah. Tremor vulkanik masih konstan terjadi. Suara gemuruh dan dentuman masih terdengar.
Masyarakat mendengar suara gemuruh dan dentuman kecil di Dusun Karangparas, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember. Berdasarkan pemantauan tremor, terlihat adanya penurunan dibandingkan dengan sebelumnya. Pasokan magma menurun, tapi belum dapat dipastikan kapan letusan berakhir dengan pasti.
Abu vulkanik terpantau tebal di Desa Cumedak dan Desa Jambu Arum, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember. Di wilayah Jember kota abu vulkanik terpantau tipis, tetapi tidak mengganggu aktivitas warga. BPBD melakukan pembagian masker di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Silo, Ledokombo, dan Sumber Jamber.
Belum perlu ada pengungsian. Radius di dalam 3 kilometer dilarang ada aktivitas masyarakat. Hujan abu vulkanik berpotensi terjadi di daerah-daerah sekitar Gunung Raung selama Lebaran. Warga diimbau untuk menggunakan masker, mengurangi aktivitas di luar rumah, dan melakukan penyemprotan jalan agar abu tidak beterbangan.
PHESI ESTER JULIKAWATI