TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Bandara Sultan Babullah Ternate menutup sementara aktivitas penerbangan dari dan ke Ternate karena Gunung Gamalama erupsi.
Taslim Badarudin, Kepala Bandara Sultan Babullah Ternate, mengatakan penutupan sementara Bandara Sultan Babullah Ternate dilakukan lantaran aktivitas Gunung Gamalama dinilai berbahaya untuk aktivitas penerbangan. Penutupan itu juga sebagai upaya mencegah agar tidak terjadi hal buruk pada aktivitas penerbangan dari dan ke Ternate.
“Berdasarkan Notam Nomor C054/15 Bandara Babullah resmi ditutup dari pukul 01.14-16.14 WIT. Semua aktivitas penerbangan dari dan ke Ternate untuk sementara belum bisa dilakukan,” kata Taslim kepada Tempo pada Kamis, 16 Juli 2015.
Baca juga: Budi Waseso Dinilai Sudutkan Syafii, Muhammadiyah Dihin
Menurut Taslim, dari laporan yang ia terima, abu vulkanik Gunung Gamalama mengarah ke barat laut Kota Ternate dengan kecepatan 15 knot. Abu vulkanik Gamalama bahkan telah menyelimuti sedikitnya tiga kelurahan di Kecamatan Pulau Ternate. Gamalama bahkan dilaporkan juga masih mengeluarkan asap tebal.
“Tapi untuk Bandara Babullah masih aman dari abu vulkanik. Meski demikian, kami tetap memutuskan untuk menutup bandara lantaran abu vulkanik Gamalama sangat berbahaya untuk aktivitas penerbangan. Kami akan membuka kembali setelah aktivitas Gamalama dilaporkan tidak berbahaya lagi,” ujar Taslim.
Darno Lamane, Kepala Pos Pengamatan Gunung Gamalama, mengatakan aktivitas gunung Gamalama masih terpantau mengeluarkan asap tebal dan mengarah ke barat laut Ternate. Alat seismograf bahkan masih merekam aktivitas gempa tremor secara terus menerus dengan amplitudo 4-6 milimeter.
“Status Gamalama hingga saat ini juga masih pada waspada level II. Warga juga sudah diimbau untuk tidak mendekati kawah gunung hingga radius 3-5 kilometer. Semua jalur pendakian juga sudah ditutup,” ujar Darno.
Kamis, 16 Juli 2015 pukul 08.15 WIT, Gunung Gamalama mengeluarkan asap tebal disertai abu vulkanik setinggi 900 meter. Aktivitas Gamalama juga terdeteksi terjadi gempa tremor secara terus menerus dengan amplitudo 4-6 milimeter. Semua jalur pendakian telah ditutup dan masyarakat dilarang mendekati kawah gunung hingga radius 3-5 kilometer.
Gunung Gamalama merupakan satu dari lima gunung api yang ada di Maluku Utara. Gunung yang memiliki tinggi 1715 meter di atas permukaan air laut ini dihuni sedikitnya 300 ribu jiwa penduduk. Desember 2013 lalu Gunung Gamalama mengeluarkan asap tebal dan membuat Bandara Sultan Babullah Ternate ditutup hingga sepekan.
BUDHY NURGIANTO