Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

1 Syawal: JK Yakin Kompak Jumat, Tapi Ada Loh Lebaran Kamis

image-gnews
Ratusan umat Islam yang tergabung dalam Jamaah Tarekat Naqsabandiyah melakukan shalat Tarawih di sebuah mushola di Pasar Baru, Padang, Sumbar, Sabtu (6/7). ANTARA/Maril Gafur
Ratusan umat Islam yang tergabung dalam Jamaah Tarekat Naqsabandiyah melakukan shalat Tarawih di sebuah mushola di Pasar Baru, Padang, Sumbar, Sabtu (6/7). ANTARA/Maril Gafur
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla yakin bahwa hari raya Idul Fitri tahun ini akan dirayakan bersama. Berdasarkan perhitungan yang ada, Kamis malam , hilal atau bulan baru sudah bisa terlihat.

"Menurut perhitungan hisab dan bulan kemunculan hilal besok lebih dari dua derajat," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu 15 Juli 2015. Kemunculan hilal di atas dua derajat itulah yang menjadikan dasar bahwa 1 Syawal jatuh pada Jumat tanggal 17 Juli 2015.

Selama ini memang ada perbedaan cara dalam menentukan Lebaran dan awal puasa. Muhammadiyah mendasarkan penetapannya pada perhitungan atau hisab.

Adapun pemerintah dan Nahdlatul Ulama menggunakan rukyatul hilal atau kemunculan bulan baru. Jika berdasarkan rukyat sudut bulan belum terlihat lebih dari 2 derajat, maka NU dan pemerintah tak akan menetapkan Lebaran atau awal Ramadan.

Kalla menilai dua cara tersebut sama-sama tepat. Menurutnya, dalam menentukan bulan baru manusia bisa menggunakan indera, keyakinan, serta ilmu. "Allah mengharuskan kita menuntut ilmu, agar tak cuma bisa lihat dengan mata. Jadi saya yakin pemerintah besok tak berbeda."

Sebelumnya, pada 7 Juli lalu Pengurus Pusat Muhammadiyah sudah memutuskan bahwa Lebaran akan jatuh pada hari Jumat, 17 Juli 2015. Hasil perhitungannya mirip, yakni bulan sabit dilihat pada 3,22 derajat.

Ulama NU pun  meyakini  Lebaran kali ini akan digelar bersamaan. "Insya Allah, baik NU ataupun Muhammadiyah akan merayakan Idul Fitri 1436 Hijriah pada Jumat, 17 Juli 2015," kata KH Muhammad Thobary Syadzily Al-Bantani, Ketua Lajnah Al-Falakiyah PWNU Banten, saat dihubungi Tempo, 14 Juli.

Keyakinan Thobary didasari perhitungan mempergunakan sistem ilmu hisab Nautical Almanac secara manual. Berdasarkan perhitungannya, pada Kamis, 16 Juli 2015, bulan sabit yang menandai bulan baru (Syawal) akan muncul.

Lebaran Kamis

Kendati begitu,  ada juga   yang menetapkan 1 Syawal berbeda dengan versi pemerintah dan NU-Muhmmadiyah. Tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat , misalnya, sudah menetapkan 1 Syawal 1436 Hijriah. Mereka akan merayakan Hari Raya Idul Fitri pada Kamis, 16 Juli 2015.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sudah kita tetapkan jauh-jauh hari. Kita Lebaran hari Kamis," ujar pemimpin  Tarekat Naqsabandiyah Sumatera Barat, Mursyid Syafri Malin Mudo, kepada Tempo, Selasa, 14 Juli 2015.

Menurut Mursyid, penghitungan 1 Syawal berdasarkan kalender dengan metode hisab Munjid. Metode ini bersumber dari kitab Munjid yang dipercayai  ini sejak turun-temurun.

"Metodenya sudah ada. Malah kita sudah bisa mengetahui 1 Syawal tahun depan," katanya.

Sebelumnya,  tarekat ini menetapkan awal Ramadan 1436 Hijriah pada Selasa, 16 Juni 2015. Penghitungannya dimulai dari awal Hijriah tahun ini yang jatuh pada Kamis, yang dalam kalender itu hurufnya satu. Sedangkan Ramadan dalam hisab Munjid hurufnya lima.

 Jadi huruf awal Hijriah dengan huruf Ramadan dalam kalender itu dijumlahkan. Hasilnya enam. Makanya puasa itu ditetapkan enam hari setelah Kamis. Yaitu hari Selasa, 16 Juni 2015.

Begitu pula  An Nadzir di Sulawesi Selatan. Ratusan  An Nadzir di Desa Mawang, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa,  itu sudah  mengakhiri puasa Ramadhan 1436 Hijriyah pada Rabu sore, sekitar pukul 15.00 waktu setempat. Mereka merayakan Lebaran pada Kamis, 16 Juli.

Jamaah An-Nadzir  juga menetapkan puasa Ramadhan 1436 H  lebih awal, yakini  Rabu, 17 Juni 2015, berbeda dengan pemerintah yang menetapkan awal puasa jatuh pada Kamis 19 Juni 2015.

Menurut pimpinan kelompok jamaah An-Nadzir, Lukman, penetuan jatuhnya 1 Ramadan ini berdasarkan hasil pengamatan perjalanan bulan yang dilakukan oleh pimpinan jamaah. Selain itu, penentuan awal Ramadan juga dilakukan dengan melihat tanda-tanda alam seperti air pasang surut di laut.

FAIZ NASHRILLAH | QARIS TAJUDIN | ANDRI EL FARUQI | AWANG DARMAWAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

8 hari lalu

Calon presiden, Anies Baswedan, selepas mengunjungi rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.


Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

8 hari lalu

Mantan wakil presiden Jusuf Kalla di rumahnya Jalan Brawijaya Raya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. TEMPO/Bagus Pribadi
Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.


Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

8 hari lalu

Calon presiden, Anies Baswedan, selepas mengunjungi rumah Jusuf Kalla di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu, 10 April 2024. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.


Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

9 hari lalu

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Penglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan keterangan kepada wartawan usai acara buka puasa bersama TNI-Polri di Jakarta, Selasa, 2 April 2024. ANTARA/Laily Rahmawaty
Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.


Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

9 hari lalu

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.


Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

9 hari lalu

Capres cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kediaman Jusuf Kalla, Jalan Brawijaya 27, Jakarta Selatan, Rabu 20 Maret 2024. Foto: Tempo
Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.


Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

10 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?


Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

11 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama


Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

12 hari lalu

Umat muslim jamaah Masjid Aolia bersiap untuk melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri di Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Jumat, 5 April 2024. Jamaah Masjid Aolia menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1445 H pada Jumat (5/4/2024) didasari petunjuk dari pimpinan jamaah Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh atau yang biasa dikenal dengan nama Mbah Benu. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?


BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

15 hari lalu

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham (tengah)/Tempo-Mitra Tarigan
BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.