Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bantuan Kemanusiaan Dikirim ke Lokasi Hujan Es Lanny Jaya

image-gnews
AP/The Record of Bergen County, Viorel Florescu
AP/The Record of Bergen County, Viorel Florescu
Iklan

TEMPO.CO , Jayapura: Sekretaris Daerah Kabupaten Lanny Jaya, Christian Siholait, mengatakan pihaknya telah mengirim bantuan kepada para warga terkena bencana hujan es yang menewaskan 11 orang di Distrik Kuyawage, Distrik Wanua Barat, dan Distrik Gua Balim di Kabupaten Lanny Jaya, Papua.

Dari data yang didapat Christian, bantuan berupa beras sebanyak satu ton maupun obat-obatan, dan selimut, serta enam orang tenaga medis dari RSUD Tiom telah terkirim ke lokasi bencana menggunakan pesawat berbadan kecil pada Rabu, 15 Juli 2015.

Menurut Christian, jika bantuan dikirim dengan jalan kaki ke lokasi bencana, bisa memakan waktu hingga 10 hari perjalanan. Sedangkan jika menyewa pesawat sekali terbang, biayanya sebesar Rp33 juta.

"Makanya, kami masih butuh perhatian pemerintah pusat membiayai angkutan ke lokasi bencana untuk pengiriman bantuan tambahan tim medis, obat-obatan, selimut dan pakaian. Sebab warga tak miliki kesiapan hadapi cuaca ekstrim seperti saat ini," kata Christian, Rabu, 15 Juli 2015.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Polisi Rudolf Patrige mengatakan, jumlah korban yang dilaporkan tewas berjumlah 11 orang. Mereka adalah Deyariban Tabuni, Lakinus Telenggen, Tedani Wenda, Ipi Telenggen, Yondius Wenda, Merius Murib, Urik Wenda, Wenus Telenggen, Emison Murib, Alin Telenggen, dan Nengeambarak Telenggen.

Menurut Patrige, bencana ini berawal dari awal Juni 2015. Saat itu, curah hujan di wilayah Kabupaten Lanny Jaya sudah menurun atau memasuki musim kemarau. "Semantara pola pertanian warga di wilayah itu masih konvensional, sehingga perubahan iklim ini berimbas pada tanaman umbi-umbian yang menjadi makanan pokok mereka menjadi mati. Akibatnya, mereka terancam kelaparan," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, kata Patrige, memasuki awal Juli 2015, tepatnya pada 3 hingga 5 Juli 2015 lalu, terjadi hujan es di wilayah itu. "Akibat sebelumnya telah terjadi keterbatasan bahan makanan dan kemudian terjadi kondisi cuaca yang sangat dingin akibat turun es atau salju, sebagian besar warga jatuh sakit dan ada juga yang meninggal dunia," ujar Patrige.

Menurut Patrige, jumlah korban dimungkinkan bertambah jika pengiriman bantuan bahan makanan, obat-obatan dan tenaga medis tidak segera dikirimkan ke lokasi bencana. "Pengiriman bantuan hanya bisa menggunakan pesawat terbang, itu pun jika tak terkendala cuaca di Tiom dan di Distrik Kuyawage," katanya.

Data dari pemerintah Kabupaten Lanny Jaya, setiap distrik rata-rata dihuni oleh 400 kepala keluarga (KK), sehingga saat ini ada sekitar 1200 KK yang terancam kelaparan dan kedinginan. Kabupaten ini merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Jayawijaya sejak 2008 silam. Kabupaten itu memiliki luas 2.248 kilometer persegi dan berpenduduk lebih dari 182 ribu jiwa berdasarkan sensus penduduk 2014.

CUNDING LEVI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

11 hari lalu

Seorang bayi diselamatkan saat jendela di unit apartemen itu jebol karena cuaca ekstrem yang terjadi di Jiangxi, Cina, pada 31 Maret 2024. Badai langka itu menewaskan 7 orang, 3 di antaranya karena terlontar ke luar dari unit apartemennya. Foto/instagram
Penjelasan Badai Langka yang Tewaskan 7 Orang di Cina, 3 Terlempar dari Apartemen

Kekuatan angin yang terjadi sampai setara hurikan atau tornado Kategori 1 di lautan. Badai ini menjadi langka karena terjadi di Jiangxi yang daratan.


Inilah Tanda-tanda akan Terjadi Hujan Es

53 hari lalu

Ilustrasi hujan es. youtube.com
Inilah Tanda-tanda akan Terjadi Hujan Es

Meskipun tidak sering mengalami hujan es, tetapi masyarakat Indonesia perlu mengetahui gejala fenomena ini.


Tidak Dapat Dianggap Sepele, Ini Bahaya dari Hujan Es

54 hari lalu

Ilustrasi hujan es. wikimedia
Tidak Dapat Dianggap Sepele, Ini Bahaya dari Hujan Es

Hujan es yang turun dapat mendatangkan bahaya bagi manusia, hewan, lingkungan, dan bangunan.


Terakhir Terjadi di Sidoarjo, Apa Penyebab Hujan Es?

54 hari lalu

Ilustrasi hujan es. euronews.com
Terakhir Terjadi di Sidoarjo, Apa Penyebab Hujan Es?

Hujan es terjadi pada masa transisi atau pancaroba, baik dari musim kemarau ke musim hujan maupun sebaliknya.


5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

55 hari lalu

Cuaca Ekstrem Picu Petir, BMKG: Tersebab Musim Pancaroba
5 Cara Menjaga Kesehatan di Musim Pancaroba

BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai musim pancaroba karena menyertakan cuaca ekstrem seperti hujan lebat singkat hingga angin kencang.


Puting Beliung di Rancaekek dan Jatinangor Jawa Barat, BMKG Berulang Kali Terbitkan Peringatan Cuaca Ekstem

21 Februari 2024

Cuplikan video saat terjadi angin tornado pertama di Indonesia di Rancaekek, Bandung, Rabu, 21 Februari 2024. X.com/@@DhankSuhendar
Puting Beliung di Rancaekek dan Jatinangor Jawa Barat, BMKG Berulang Kali Terbitkan Peringatan Cuaca Ekstem

BMKG sempat mengeluarkan sejumlah peringatan dini menjelang bencana puting beliung di Rancaekek-Jatinangor.


Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

21 Februari 2024

Cuplikan video saat terjadi angin tornado pertama di Indonesia di Rancaekek, Bandung, Rabu, 21 Februari 2024. X.com/@@DhankSuhendar
Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Jatinangor-Rancaekek, Sempat Diawali Hujan Es

Wilayah perbatasan Jatinangor-Rancaekek diterjang angin puting beliung. Pusaran angin disertai hujan lebat dan mengandung batuan es.


Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

18 November 2023

Ilustrasi hujan es. wikimedia
Fenomena Hujan Es di Kota Palembang, Ini Kata BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan mengungkapkan fenomena hujan es di Kota Palembang akibat musim pancaroba.


Hujan Diprediksi Turun di Banyak Kota Besar Hari Ini, BMKG: Waspada Puting Beliung

11 November 2023

Prajurit TNI membantu mendorong kendaraan pengendara motor saat melintasi banjir di Jalan Raya Pisangan, Desa Satria Jaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Ahad, 5 November 2023. Banjir setinggi 20-40 cm tersebut terjadi akibat curah hujan yang tinggi dan meluapnya Kali Bekasi sehingga menggangu arus lalu lintas kendaraan di wilayah tersebut. ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Hujan Diprediksi Turun di Banyak Kota Besar Hari Ini, BMKG: Waspada Puting Beliung

BMKG memprakirakan mayoritas kota-kota besar di Indonesia hari ini diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat imbas adanya pertumbuhan awan.


Palembang Diguyur Hujan Es Saat Kemarau, BMKG Sebut Pengaruh Muka Laut

5 November 2023

Ilustrasi hujan es. euronews.com
Palembang Diguyur Hujan Es Saat Kemarau, BMKG Sebut Pengaruh Muka Laut

Fenomena hujan es biasa terjadi ketika suatu wilayah sedang memasuki musim pancaroba