TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Gowa Ajun Komisaris Besar Hery Marwanto mencurigai ada pihak ketiga yang mencoba memprovokasi institusi TNI dan Polri di balik dua kasus penyerangan oleh sekelompok orang tak dikenal yang menewaskan anggota TNI dan Polri.
Menurut dia, ada pihak yang sengaja mengembuskan isu bahwa peristiwa penyerangan prajurit TNI ada kaitannya dengan peristiwa penyerangan anggota Polri beberapa waktu lalu. "Seolah ada aksi balas dendam," katanya, Senin, 13 Juli 2015.
Ia mencurigai ada pihak ketiga yang seolah menginginkan institusi TNI-Polri hancur. Caranya, memprovokasi dua institusi penegak hukum tersebut dengan rumor yang tidak berdasar.
Polisi masih terus menyelidiki kasus penyerangan yang menewaskan satu orang prajurit TNI dari Detasemen Markas Brigadir Infanteri 3 Kostrad 433 Kariango, Prajurit Satu Aspin Mallombasang, Minggu dinihari, 12 Juli lalu. Termasuk menyelidiki kasus penyerangan pos polisi yang menewaskan satu anggota Kepolisian Resor Gowa, Brigadir Irfanuddin.
Polisi telah menyita alat rekam CCTV yang terpasang di sekitar pelataran kantor Bupati Gowa. Hal itu dilakukan untuk mengungkap identitas pelaku yang masih misterius. "Kami masih berpendapat orang tak dikenal," ucap Hery.
Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo sebelumnya meminta aparat penegak hukum segera mengusut tuntas insiden penyerangan yang menewaskan Prajurit Satu TNI Aspin Mallombang, 22 tahun, di Lapangan Syekh Yusuf Discovery, tepat depan kantor Bupati Gowa, Minggu dinihari lalu. Menurut dia, hal itu penting untuk menjamin rasa aman masyarakat menjelang hari raya Idul Fitri. “Kami tidak ingin ada yang mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat di hari Lebaran,” tuturnya.
Aspin meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa dengan luka bekas tusukan senjata tajam di bagian dada dan perut.
Ichsan pun mengaku turut prihatin dan berbelasungkawa atas meninggalnya warga Jalan Poros Malino, Kelurahan Tamarunang, Kecamatan Somba Opu, Gowa, tersebut.
Menurut dia, pengungkapan kasus penyerangan prajurit TNI ini sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman. Apalagi saat ini beredar rumor yang menyebutkan penyerangan tersebut ada kaitannya dengan insiden penyerangan pos polisi beberapa waktu lalu. “Diungkap setuntas-tuntasnya supaya tidak ada lagi saling mencurigai,” katanya.
AWANG DARMAWAN